Politik, Gema Sumatra – Presiden Joko Widodo merespons dugaan gratifikasi terkait jet pribadi Gulfstream G650ER yang di gunakan putranya, Kaesang Pangarep.
Kaesang dan istrinya, Erina Gudono, menggunakan jet mewah ini untuk perjalanan mereka ke Amerika Serikat.
Jokowi menekankan bahwa hukum berlaku sama untuk semua warga negara tanpa kecuali.
Sementara itu, kasus penggunaan jet pribadi ini terus menjadi sorotan publik dan media.
“Ya, semua warga negara sama di mata hukum ya, itu aja,” ungkap Jokowi seusai menyaksikan pertandingan Timnas Indonesia melawan Australia di Stadion GBK, Jakarta, pada Selasa (10/9).
Gulfstream G650ER yang di duga di pakai oleh Kaesang memiliki tarif sewa antara USD 17 ribu hingga USD 19.750 per jam.
Berdasarkan tarif sewa jet pribadi, pada kurs bulan Agustus 2024, biaya tersebut setara dengan Rp 265-300 juta per jam.
Namun, penggunaan jet pribadi ini terus menarik perhatian media nasional dan internasional.
Demonstrasi besar-besaran terkait oligarki politik dan krisis ekonomi menambah sorotan terhadap kasus ini.
Isu ini semakin menarik perhatian ketika Menkominfo Budi Arie memberikan tanggapan mengenai penggunaan jet pribadi tersebut.
Budi Arie menyatakan bahwa hal ini adalah urusan pribadi Kaesang dan pesawat tersebut merupakan milik salah satu temannya.
“Gak ada, dia kan pribadi. Nah itu dari temennya,” ujar Budi Arie di Jakarta.
Ia juga menjelaskan bahwa keputusan menggunakan jet pribadi terkait dengan kondisi kesehatan Erina Gudono yang tengah hamil delapan bulan.
Menurutnya, angkutan umum dan pesawat komersil tidak layak untuk digunakan oleh Erina dalam keadaan tersebut.
Budi Arie berpendapat bahwa dugaan gratifikasi tidak relevan dengan kasus ini. Ia menilai bahwa masyarakat seharusnya tidak mempermasalahkan penggunaan jet pribadi Kaesang.
“Pokoknya udahlah. Satu, istrinya Mas Kaesang itu kan hamil sudah 8 bulan. Kan gak boleh naik angkutan umum, pesawat umum mana boleh?” jelasnya, menambahkan bahwa publik sebaiknya fokus pada isu yang lebih penting.
Kasus ini memunculkan berbagai spekulasi dan kritik, terutama mengenai gaya hidup mewah anak Presiden di tengah situasi ekonomi yang sulit.
Meskipun begitu, para pejabat terkait terus menegaskan bahwa tidak ada yang perlu dipermasalahkan dalam penggunaan jet pribadi tersebut.
Penilaian masyarakat dan media terhadap isu ini tetap menjadi perhatian, mengingat dampaknya terhadap citra publik dan persepsi tentang oligarki politik di Indonesia.
Oleh karena itu, berbagai pihak terus memperdebatkan relevansi dan implikasi dari kasus ini dalam konteks situasi sosial-ekonomi saat ini.
Ikuti Update Berita Terkini Gema Sumatra di: Google News.