Jakarta, Gema Sumatra – Mantan Gubernur DKI Jakarta, Sutiyoso, menegaskan tidak akan memilih kandidat manapun dalam Pilgub Jakarta 2024.
Alasannya, ia kini telah terdaftar sebagai warga Bekasi dan tidak lagi memiliki hak suara di Jakarta.
Namun, Sutiyoso tetap menunjukkan keterbukaannya untuk berdiskusi dan memberikan pandangan kepada para calon gubernur yang datang menemuinya, seperti Ridwan Kamil dan Pramono Anung.
Sutiyoso menekankan bahwa para pemimpin Jakarta, termasuk dirinya, sudah berusaha keras mengatasi masalah banjir, kemacetan, dan penataan kota.
Meskipun ia tak bisa memilih, ia berharap pemimpin selanjutnya dapat melanjutkan program-program yang sudah berjalan dan memberikan inovasi baru demi kesejahteraan warga Jakarta.
Ridwan Kamil dan Pramono Anung meminta nasihat Sutiyoso mengenai tantangan memimpin Jakarta saat berkunjung ke Museum Bang Yos di Bekasi.
Sutiyoso menyatakan bahwa pengalaman memimpin Jakarta bukanlah hal yang mudah, mengingat kompleksitas masalah perkotaan yang terus berkembang.
Oleh karena itu, ia menegaskan pentingnya kesinambungan dalam kebijakan, khususnya terkait transportasi dan pengendalian banjir.
Sutiyoso juga mengapresiasi upaya para kandidat dalam menyusun rencana kebijakan yang berkelanjutan.
Ridwan Kamil berjanji untuk memperluas transportasi umum hingga Bodetabek, langkah penting menurut Sutiyoso untuk mengurangi kemacetan di ibu kota.
Sementara Pramono Anung lebih fokus pada peningkatan infrastruktur digital sebagai solusi untuk mempercepat pelayanan publik.
Meski tidak memihak, Sutiyoso berharap semua kandidat dapat berkompetisi secara sehat dan mengedepankan kepentingan warga Jakarta.
Ia menambahkan bahwa siapapun yang terpilih harus berkomitmen untuk menuntaskan masalah-masalah mendasar Jakarta, seperti banjir yang masih menjadi ancaman tahunan.
Sutiyoso percaya bahwa Jakarta memerlukan pemimpin yang mampu menggabungkan kebijakan jangka pendek dan panjang demi kemajuan kota.
Sutiyoso juga menyatakan bahwa ia akan terus memantau perkembangan Pilgub Jakarta, meski dirinya tidak lagi terlibat langsung.
Baginya, kemajuan Jakarta adalah tanggung jawab bersama, termasuk para mantan pemimpin yang pernah berjasa membangun kota.
Ikuti Update Berita Terkini Gema Sumatra di: Google News.