Pilkada, Gema Sumatra – Sherly Tjoanda mencatat sejarah sebagai calon gubernur wanita pertama di Maluku Utara yang unggul signifikan dalam Pilgub 2024.
Berdasarkan quick count dari lembaga Indikator, Sherly mengantongi 50,73% suara, menunjukkan dukungan luas masyarakat.
Sebagai pengganti mendiang suaminya, Benny Laos, Sherly melanjutkan perjuangan politik yang ia tinggalkan setelah tragedi kebakaran kapal yang menewaskan Benny pada Oktober 2024.
Meski mengalami cedera serius, ia tetap maju dan menunjukkan kepemimpinan tangguh.
Sherly lahir di Manado pada 8 Agustus 1984. Ia aktif mendampingi suaminya selama menjabat sebagai Bupati Pulau Morotai 2017-2022.
Selain itu, ia terlibat dalam organisasi sosial seperti Yayasan Bela Peduli dan Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI).
Karakter kepemimpinan ini membuatnya mendapatkan apresiasi dari berbagai kalangan, termasuk pakar politik lokal.
“Konsistensi Sherly dalam memperjuangkan aspirasi rakyat setelah kehilangan besar menunjukkan kualitas kepemimpinannya,” ujar Dr. Ratna Wibowo, pakar politik dari Universitas Indonesia.
Kampanye Sherly berfokus pada isu kesejahteraan dan pembangunan infrastruktur.
Ia berjanji meningkatkan akses layanan kesehatan dan pendidikan di wilayah terpencil.
“Kami akan memastikan bahwa semua warga Maluku Utara mendapatkan hak yang sama untuk layanan publik,” ungkap Sherly dalam pidatonya di Ternate.
Visi ini menarik perhatian masyarakat, terutama pemilih perempuan yang terinspirasi oleh perannya sebagai pemimpin yang penuh empati.
Meski Sherly menghadapi tantangan besar, termasuk skeptisisme terhadap pemimpin perempuan di wilayah konservatif.
Namun, ia berhasil meraih dukungan luas dengan pendekatan berbasis komunitas.
Pakar politik regional, Irwan Saputra, menyatakan, “Keberhasilan Sherly adalah bukti perubahan persepsi publik terhadap kepemimpinan perempuan di Maluku Utara.”
Keunggulannya juga mencerminkan kepercayaan masyarakat terhadap visinya untuk membawa perubahan positif.
Kemenangan Sherly tidak hanya menjadi pencapaian pribadi tetapi juga tonggak sejarah bagi Maluku Utara.
Pengamat politik dan budaya menilai, pencalonan dan dukungannya adalah refleksi dari pergeseran sosial yang mulai menerima peran perempuan di ranah publik.
Dengan hasil pemilihan ini, Sherly dapat menjadi teladan bagi generasi muda.
Dia berpotensi menginspirasi perempuan untuk lebih aktif dalam politik dan pengambilan keputusan.
Keberhasilan Sherly dalam Pilgub Maluku Utara mencerminkan kombinasi pengalaman pribadi, integritas, dan visi yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
Jika resmi dilantik, ia diharapkan mampu membawa Maluku Utara ke arah yang lebih baik, sekaligus memperkuat peran perempuan dalam kepemimpinan di Indonesia.
Ikuti Update Berita Terkini Gema Sumatra di: Google News