Ricuh Debat Pilgub Aceh, Pendukung Paslon Bereaksi

Tuduhan Penggunaan Alat Komunikasi

Ket foto: Ricuh Debat Terakhir Pilgub Aceh (Sumber Foto: Instagram/berita_aceh)
Ket foto: Ricuh Debat Terakhir Pilgub Aceh (Sumber Foto: Instagram/berita_aceh)

Pilkada, Gema Sumatra – Debat terakhir Pilgub Aceh 2024 di Hotel The Pade, Banda Aceh, Selasa malam, berakhir ricuh.

Pendukung paslon 02, Muzakir Manaf-Fadhlullah, memprotes paslon 01 atas penggunaan alat bantu komunikasi.

Protes ini memicu kericuhan hingga debat terpaksa dihentikan sementara waktu.

Dugaan ini menyebabkan ketegangan meningkat di tengah acara yang di siarkan secara langsung di iNews TV dan kanal YouTube KIP Aceh.

Kericuhan di mulai ketika pendukung paslon 02 naik ke panggung, menyatakan keberatan atas alat bantu yang di sebut sebagai klip mikrofon tersembunyi di pakaian paslon 01.

Hal ini memaksa penyelenggara menghentikan sementara jalannya debat untuk meredakan situasi yang semakin panas.

Lihat Juga:  Kaesang Disorot dalam Demo Menolak Revisi UU Pilkada

Keamanan segera di perketat, memastikan keselamatan para kandidat.

Sekretaris Partai Aceh, Kamaruddin Abubakar, menyatakan alat tersebut di anggap memberikan keuntungan tidak adil bagi paslon 01.

“Kami sudah mengantongi bukti bahwa paslon 01 menggunakan alat elektronik yang tidak seharusnya di pakai dalam debat. Ini jelas melanggar aturan,” tegas Kamaruddin, seperti di laporkan oleh media lokal.

Ia juga mengkritik penyelenggara karena tidak melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap pasangan calon sebelum debat di mulai.

Pendukung paslon 02 menyuarakan kekecewaan mereka dengan lantang, termasuk tuduhan bahwa alat tersebut di gunakan untuk menyampaikan arahan kepada paslon 01 selama debat berlangsung.

Salah satu saksi mata menyebutkan bahwa peralatan itu menciptakan persepsi negatif terkait transparansi acara. “Kami mendukung kompetisi yang adil. Penggunaan alat seperti itu mencederai prinsip demokrasi,” ujar seorang pendukung yang enggan di sebutkan namanya.

Lihat Juga:  Puluhan Ribu Hadiri Kampanye Akbar Mualem-Dek Fadh

Debat ini sebelumnya mengusung tema besar “Mewujudkan Aceh Maju” dan “Merawat Perdamaian Aceh,” yang meliputi isu pembangunan berkelanjutan, pariwisata halal, serta integrasi keamanan pascakonflik.

Namun, isu dugaan pelanggaran teknis ini mengalihkan fokus dari diskusi inti.

Kamaruddin mendesak KIP Aceh mengambil tindakan tegas dan meminta paslon 01 meminta maaf kepada publik atas insiden ini.

Menurut pakar komunikasi politik, Dr. Zulkifli Hasan, insiden ini menunjukkan pentingnya regulasi yang lebih ketat dalam pelaksanaan debat politik.

“Integritas proses debat harus di jaga. Kasus seperti ini merusak kepercayaan publik terhadap penyelenggara dan kandidat,” ujarnya kepada media lokal.

Kericuhan ini mencerminkan betapa tingginya tensi politik menjelang Pilgub Aceh 2024.

Lihat Juga:  Bustami-Fadhil Dorong Optimalisasi Aset Demi Peningkatan PAD

Penyelenggara di harapkan segera melakukan evaluasi agar kejadian serupa tidak terulang pada masa mendatang.

Transparansi, pengawasan ketat, dan sanksi tegas menjadi elemen penting dalam menjaga demokrasi tetap sehat.

Ikuti Update Berita Terkini Gema Sumatra di: Google News

Ikuti juga Sosial Media kami di Facebook dan Instagram

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *