Jakarta, Gema Sumatra – Hasil sementara quick count Pilkada DKI Jakarta 2024 menunjukkan pasangan Pramono Anung dan Rano Karno memimpin dengan 50,08%.
Data tersebut di rilis oleh Poltracking.
Pasangan ini unggul atas Ridwan Kamil dan Suswono yang memperoleh 39,55%, sementara pasangan lainnya berada jauh di bawah.
Meski demikian, angka-angka ini masih merupakan hasil sementara dan hanya memberikan gambaran awal mengenai tren hasil Pilkada Jakarta.
Sementara itu, komisi Pemilihan Umum (KPU) mengingatkan masyarakat bahwa quick count bukan hasil resmi.
Quick count hanya perkiraan berdasarkan sampel suara dari beberapa tempat pemungutan suara (TPS).
“KPU akan mengumumkan hasil resmi Pilkada Jakarta setelah proses real count selesai, yang saat ini tengah berlangsung,” kata Ketua KPU DKI Jakarta, M. Nasir Syamaun.
Proses real count KPU akan mencakup seluruh suara yang masuk dan di akui oleh panitia di tingkat TPS, kecamatan, hingga kota.
KPU menjadwalkan pengumuman hasil resmi setelah proses rekapitulasi selesai.
Pengumuman tersebut akan dilakukan tepat waktu sesuai jadwal yang ditentukan.
“Kami sudah bekerja dengan maksimal untuk memastikan bahwa hasil real count yang di umumkan nanti adalah hasil yang valid dan dapat di pertanggungjawabkan,” tambah M. Nasir Syamaun.
Sementara itu, Ganjar Pranowo menilai kunci kemenangan pasangan Pramono-Rano terletak pada strategi politik yang solid.
Menurutnya, strategi ini berhasil menarik pemilih di wilayah-wilayah strategis ibu kota.
Menurutnya, pasangan tersebut mampu menggugah pemilih di Jakarta melalui serangkaian program yang di rancang untuk menarik perhatian masyarakat urban.
“Banyak pemilih yang merasa suara mereka didengar dengan janji-janji yang sesuai dengan kebutuhan mereka di Jakarta,” ujar Ganjar dalam sebuah diskusi politik yang berlangsung beberapa waktu lalu.
Namun, Ganjar menyebut, jika Pramono-Rano tidak meraih lebih dari 50% suara,
Pilkada DKI Jakarta akan masuk putaran kedua.
Putaran kedua tersebut akan menjadi ajang yang semakin sengit.
Koalisi partai besar kemungkinan terbentuk untuk memperebutkan kursi Gubernur Jakarta.
Dalam konteks ini, quick count berperan penting sebagai indikator sementara hasil Pilkada, yang dapat memberikan gambaran umum kepada masyarakat tentang arah kemenangan.
Namun, KPU tetap menjadi otoritas yang sah untuk mengumumkan hasil resmi, yang akan menentukan pemenang Pilkada Jakarta tahun ini.
Dengan pemilu yang begitu kompetitif dan berpotensi memasuki putaran kedua, penghitungan resmi menjadi kunci dalam menentukan pemenang yang sah.
Ikuti Update Berita Terkini Gema Sumatra di: Google News