Opini, Gema Sumatra – Siapa sih yang tidak memiliki kesukaan dalam bidang olahraga? Setidaknya setiap orang minimal menyukai olahraga yang ada di muka bumi ini. Ada banyak cabang olahraga (cabor) yang diperlombakan, salah satu dari cabang tersebut ialah Motorsports. Pengertian dari Motorsports / Olahraga bermotor adalah suatu istilah global yang dipergunakan untuk sekelompok olahraga kompetitif yang melibatkan kendaraan bermotor, baik untuk kompetisi balapan maupun non-balapan.
Dalam olahraga ini memiliki induk organisasi atau yang mengawas di masing-masing cabangnya, diantaranya untuk roda dua diatur oleh FIM (Federation Internationale de Motocyclisme) sedangkan untuk roda empat diatur oleh FIA (Federation Internationale de I’Automobile). Adapun olahraga otomotif di air yang diawasi oleh UIM (Union Internationale Motonauqiue) dan yang terakhir olahraga otomotif di udara yang diawasi oleh FAI (Federation Aeronautique Interationale).
Dalam artikel ini saya berfokus pada otomotif jet darat, yaitu Formula 1 yang merupakan kelas tertinggi dari balap mobil kursi tunggal yang mana disebutkan tadi diawasi oleh FIA dan dimiliki Formula One Group. Fun fact mobil Formula 1 merupakan mobol balap tercepat di dunia, hal ini dikarenakan mobil yang dipakai dalam balapan dapat menikung dengan kecepatan tinggi yang dihasilkan oleh aerodinamika (downforce) dari bentuk mobil. Dalam hal ini F1 terus mengalami perkembangan yang signifikan, hal ini dapat dilihat dari teknologi-teknologi yang semakin canggih hinggi peralatan keamanan dan kenyamanan di berbagai elemen sudah membaik.
Dari sumber yang saya dapatkan melalui internet dan hasil survey kepada masayrakat sekitar saya mendapatkan hasil bahwa minat di olahraga otomotif F1 ini di Indonesia masih sepi peminat, yang mana masyarakat sekitar lebih berminat di Moto GP. Hal ini membuat saya bertanya-tanya mengapa F1 yang status nya merupakan kelas tertinggi di kelas balap mobil tidak begitu populer di Indonesia. Dan apakah F1 dapat diselanggarai di bumi pertiwi ini?
Mengutip dari id.motorsport menyebut di tahun 2021 sesuai survei Penggemar Global 2021 menunjukan para fans sangat antusias dengan Formula 1, yang mana hasil ini berdasarkan responden survei yang telah dilakukan memperlihatkan olahraga F1 semakin kuat posisinya sebagai pemimpin global motorsport dengan meraih 90% yang merupakan angka teratas dalam motorsport. Secara keseluruhan dalam survei ini mengenai umur ialah rata-rata di umur 32 tahun merupakan sampel termuda dan paling beragam. Sedangkan dilihat dari data gender partisipasi perempuan menukik tajam dengan data 18,3% yang mana ini merupakan kenaikkan yang signifikan dengan raihan 10% dari survei tahun 2017. (Hasil ini merupakan hasil dari survey yang dilakukan secara Global : Indonesia mungkin sebagian kecil ada di dalamnya)
Banyak orang mengatakan sirkuit Mandalika-Lombok yang sukses menjalankan tugasnya dalam menyelenggarakan balapan Moto GP pertama di Indonesia membuat fans motorsport Indonesia menjadi yakin bahwa balapan-balapan selain Moto GP dapat diselanggarakan di Indonesia. Contoh lain ialah Formula E yang diselanggarakan di Jakarta di tahun 2023 lalu yang juga berhasil menyelenggarakan balapan Formula E di sirkuit Ancol.
Akan tetapi faktanya antara sirkuit Moto GP dengan sirkuit F1 memiliki karakteristik yang berbeda. Sirkuit F1 mempunyai persyaratan yang sangat rumit dan ketat terutama dari segi infrastruktur dan standar keamanan. Tak hanya itu butuh biaya besar termasuk biaya lisensi, promosi, dan logistik. Biaya tersebut bisa mencapai ratusan juta dolar per tahun. Selain itu fasilitas dan akomodasi sekitar juga punya peran penting yang harus memadai untk menampung tim,media dan penonton dalam negeri maupun luar negeri.
Dukungan dari pemerintah juga merupakan faktor yang mempengaruhi jalannya ranah F1 di Indonesia. Contohnya ialah negara Malaysia dan Singapura yang mana pernah menggelar F1 di negaranya masing-masing Malaysia dengan Sirkuit Sepang dan Singapura dengan sirkuit Marina Bay. Dikutip dari kompas.com di tahun 2021 lalu pemerintah Indonesia sudah memilih tempat untuk ada nya pembangunan sirkuit F1 yang terletak di Bintan Kepulauan Riau. Pada tanggal 17 Maret 2022 sudah resmi dimulai pembangunan Bintan International Circuit yang ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Ketua Umum IMI (Ikatan Motor Indonesia) Bambang Soesatyo.
Adapun alasan dipilihnya Bintan menjadi tempat dibangunnya sirkuit F1 adalah kawasan alam dan pesisir pantai yang indah menjadikan lokasi ini memiliki nilai jual yang tinggi, sehingga para investor-investor semakin tertarik untuk menanamkan modalnya di mega proyek ini. Tak hanya itu di kawasan ini memiliki kanal yang mengalir ke area sirkuit sehingga kapal-kapal pesiar bisa bersandar sembari menonton balapan jet darat yang sangat bergengsi tersebut.
Menurut pandangan saya pribadi tentang Formula 1 yang kemungkinan akan diselenggarakan di Indonesia merupakan suatu hal yang masih abu-abu. Mengapa demikian? Hal ini dikarenakan beberapa faktor diantaranya :
- Ketentuan FIA: Yang mana merupakan induk yang sangat sulit dan ketat dalam perihal kualifikasi penyelenggaran Grand Prix di suatu negara. Apalagi Indonesia masih tergolong baru di dalam dunia ini.
- Finansial: dari kekuatan finansial Indonesia sendiri saya masih kurang yakin dapat menyelenggarakan F1 karena biaya yang harus dikeluarkan sangatlah tinggi. Dan di beberapa artikel online juga di singgung bahwa kawasan Bintan ini investor nya adalah kebanyakan investor asing.
- Minat F1 yang masih sedikit: Hal ini sangatlah berpengaruh karena F1 juga memikirkan pasar yang akan dirain selanjutnya.Untuk apa mereka memilih Indonesia sedangkan pasar disana sangatlah kecil untungnya, F1 merupakan olahraga yang mahal dilihat dari sejarahnya sudah banyak tim-tim yang hengkang dari dunia balapan bergengsi ini karena tidak dapat bersaing dalam balapan maupun keuangannya.
Dari point-point diatas saya meyakini bahwa jika Formula 1 di Indonesia tetap ingin diselanggarakan maka pemerintah Indonesia harus membuka mata lebih lebar lagi dan berpikir lebih panjang lagi untuk ke depannya. Hal ini bisa dibilang pedang bermata dua bagi bangsa Indonesia, di sisi lain dapat keuntungan yang besar begitupun sebaliknya yaitu mega proyek ini gagal dan biaya yang telah dikeluarkan menjadi sia-sia.
Tak hanya itu raih para fans motorsport yang ada di Indonesia ini sebaik mungkin sehingga target pasar tinggi yang menjadikan FIA menoleh kembali ke Indonesia. Serta untuk penayangan F1 yang dulunya ada di TV tolong di kembalikan agar peminat motorsport khususnya F1 akan meningkat secara perlahan tapi pasti.
Mungkin itu saja opini yang dapat saya sampaikan jika ada ada kalimat atau kata yang kurang berkenan mohon dimaafkan dan jika ada masukkan silahkan komen agar kita bisa berdiskusi bersama untuk kemajuan Bangsa Indonesia tercinta ini di bidang olahraga. SALAM OLAHRAGA!