Opini  

Tanpa Kata, Tanpa Pamrih, Bagai Mentari Tak Lelah Bersinar

Makna sejati dari Hari Ibu adalah pengakuan terhadap pengorbanan, kesabaran dan cinta tanpa syarat

Ket foto: Tanpa Kata, Tanpa Pamrih, Bagai Mentari Tak Lelah Bersinar (Sumber foto: Anisa Amalia)
Ket foto: Tanpa Kata, Tanpa Pamrih, Bagai Mentari Tak Lelah Bersinar (Sumber foto: Anisa Amalia)

Opini, Gema Sumatra – Sering kali, cinta yang paling murni dan tulus adalah cinta yang tidak terucap dengan kata-kata. Cinta ini tidak memerlukan pengakuan atau pujian, kaerena ia hadir dalam tindakan yang sederhana namun berarti. Seperti cinta Ibu kepada seorang anaknya, cinta sejati tidak mengandalkan kata-kata indah atau janji-janji manis, tetapi lebih pada kesetiaan dan perhatian yang terus mengalir tanpa pamrih atau imbalan.

Kasih tanpa pamrih adalah kasih yang diberikan tanpa mengharapkan balasan apapun. Ini adalah kasih yang memberi, bukan karena ingin mendapatkan sesuatu, tetapi karena kebutuhan untuk berbagi dan mengasihi. Seperti mentari yang tak pernah mengharapkan pujian atas sinarnya, kasih yang tulus ini mengalir begitu saja. Kasih yang memberi tanpa syarat, tanpa memandang siapa yang menerima atau apa yang akan kita peroleh dari pemberian itu.

Seperti mentari yang setiap pagi terbit tanpa meminta pujian atau pengakuan, cinta ini menyinari kehidupan orang yang kita cintai tanpa henti. Kadang, kita tidak perlu mengungkapkan setiap perasaan melalui kata-kata, karena tindakan dan keberadaan kita sudah cukup untuk menunjukkan betapa besar cinta yang kita miliki. Mentari, dengan segala kebaikan yang diberikannya, tak pernah lelah untuk bersinar. Terlepas dari cuaca yang kadang mendung atau badai yang datang, mentari tetap terbit setiap hari, memberi kehidupan, kehangatan, dan cahaya bagi bumi. Begitu pula cinta dan kasih yang sejati. Ia tak mengenal lelah, tak mengenal waktu, dan tak mengenal tempat. Cinta yang tulus akan terus bersinar dalam kehidupan kita, memberi semangat dan harapan di tengah kegelapan.

Mentari yang tak pernah lelah bersinar, cinta yang tak pernah habisnya, kasih sayang yang selalu hadir, permintaan maaf yang selalu diterima, kesalahan yang tidak ada kata dendam. Terkadang kita selalu membuatnya kecewa, membuatnya sedih, membuatnya marah, dalam kesalahan inipun cintanya tetap sama perhatiannya tetap sama.

Lihat Juga:  Guru, Pahlawan Tak Di Anggap

Cerita cinta kasih sayang ibu sering kali menjadi kisah yang penuh kehangatan dan pengorbanan. Ibu adalah sosok yang selalu memberikan perhatian, cinta, dan dukungan tanpa syarat kepada anak-anaknya. Cinta seorang ibu tidak mengenal batas dan sering kali muncul dalam bentuk tindakan nyata, baik itu dari segi kasih sayang, pengorbanan waktu, atau bahkan tenaga. Cinta kasih sayang ibu bisa dimulai dengan kisah seorang ibu yang selalu memastikan anak-anaknya makan dengan cukup dan sehat meskipun dia sendiri sering kali mengorbankan waktu atau kenyamanan demi kesejahteraan anaknya. Atau bisa juga tentang bagaimana seorang ibu terus mendampingi anak-anaknya saat kesulitan, memberikan semangat saat jatuh, dan menyemangati mereka untuk bangkit lagi.

Dalam perjalanan kehidupan seorang anak, selalu diiringi dengan doa – doa yang selalu diucapkan ibunya. Yang tak meminta balas jasa, asal hidup anaknya selalu dilancarkan dan dimudahkan, kehidupan anaknya paling utama baginya. Kasih sayang Ibu merupakan sumber kekuatan bagi anaknya, dalam keadaan sedih merasa lemah, sulit, atau tak berdaya pelukan Ibu adalah tempat perlindungan yang paling nyaman. Banyak momen berharga anak dan Ibunya yang mungkin sampai kapanpun tidak akan pernah terlupakan, kata pahlawan memang sejatinya disematkan pada Ibu sejak ia mengandung selama sembilan bulan dan melahirkan anaknya ke dunia, menyusui, merawat, memberi perhatian yang tak terhingga kepada anaknya.

Seorang Ibu akan mengutamakan anaknya terlebih dahulu dibanding dirinya sendiri apapun akan ia lakukan asal itu yang terbaik untuk anaknya. Dari segi makanan, walaupun makanan itu hanya sedikit tapi seorang Ibu tak akan pernah tega untuk memakan semuanya sendirian ia akan menyisakan untuk anaknya, dan dari segi materi ia akan selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan anaknya, begitupun dengan pendidikan anaknya, ia akan selalu berjuang memberikan yang terbaik untuk pendidikan anaknya, karena ibu ingin anaknya hidup bahagia sukses dan mempunyai masa depan yang indah. Padahal seorang anak tidak menuntut hal tersebut kepada ibunya, dari sanalah kita sadar, bahwa bentuk kasih sayang dan cinta Ibu tidak selalu ditunjukkan dengan hal-hal yang besar.

Lihat Juga:  Dampak AI Terhadap Ketenagakerjaan di Masa Depan

Kehadiran sosok ibu memiliki pengaruh besar terhadap anaknya. Dengan kelembutan hatinya, ia membimbing anak-anaknya menuju kebaikan, meski harus mengorbankan dirinya sendiri. Ibu adalah sumber kasih yang tak berujung, jika kita mengukur yang tak ada batasnya. Dimana seorang anak menemukan kekuatan yang tak pernah ada ujungnya. Yang menguatkan disaat suka maupun duka. Begitupun bagi seorang ibu, kebahagiaan anak adalah tujuan utama dalam hidupnya. Yang menjadi sumber kekuatan dan inspirasi bagi anak sepanjang hidupnya.

Kasih ibu yang tak pernah pudar, ia selalu ada menyelimuti kehangatan anak – anaknya. Meskipun terpisahkan oleh jarak, cintanya akan selalu ada. Begitupun dengan seorang anak yang akan selalu membutuhkan ibunya. Mau semandiri apapun, mau sekuat apapun dan mau sedewasa apapun seorang anak akan membutuhkan ibunya sampai kapanpun. Ibu ialah sosok yang berjasa dalam kehidupan anaknya. Restu, kemuliaan, dan ridha seorang ibu adalah salah satu jalan menuju kebahagiaan didunia dan akhirat. Seperti ungkapan “Surga berada ditelapak kaki ibu” memang benar adanya. Maka selagi ibumu masih ada tetaplah menyayanginya sebagaimana ia memperlakukanmu dengan sangat baik, dari kecil hingga besar. Jika kamu menyakitinya maka yang perlu kamu ingat yaitu pengorbanannya selama kamu hidup. Mintalah doa ibumu sebelum terlambat dan jika itu terjadi duniamu berhenti. Berterima kasihlah kepada ibumu meskipun sederhana tapi sangat berharga baginya.

Lihat Juga:  4 Cara Yang Harus Dilakukan Amorim, Jika Mau Sukses Di MU

Ibu memang tidak meminta anaknya berterima kasih, tetapi anaklah yang harus mengerti bagaimana lelahnya ibumu sampai saat ini. Meskipun tak banyak yang bisa kuberikan untuk membalas jasamu ibu, aku akan senantiasa membahagiakanmu semampuku. Dan memperjuangkan apa yang ibu harapkan padaku. Cinta termanifestasikan maha purna ibu, kuliskan hormat pada renjanamu, yang berisikan wujud cinta kasihmu, kasihmu akan mekar disenja jingga, dengarkanlah lantun serenade menyuguh hormat pada kasih sayangmu, Ibu adalah wanita sederhana bersendi asmaraloka, dan sapdamu tiga kali tersebut dalam sanda baginda, kuurai doa munajat dalam sepertiga malamnya agar Ibu selalu bahagia dan disehatkan jiwa raga. Agar kelak ibu bisa nikmati hasil asa yang telah lama bernaung dalam sukma, meski tak sebanding dengan kasih yang kau toreh sepanjang masa.

Hari Ibu 22 Desember adalah kesempatan untuk memberi penghormatan kepada sosok yang telah banyak berkorban, meskipun kita bisa menghargai ibu setiap hari, perayaan khusus ini memberi kita momen untuk lebih fokus dan menunjukkan rasa terima kasih yang dalam. Dan makna sejati dari Hari Ibu adalah pengakuan terhadap pengorbanan, kesabaran dan cinta tanpa syarat dari seorang ibu. Dengan memberikan hadiah, menulis surat atau hanya meluangkan waktu untuk bersama ibu adalah cara sederhana untuk mengungkapkan cinta dan terima kasih. “Baja Putih” wanita yang kuat tapi halus seperti baja putih itulah Ibuku.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *