Opini  

Ketimpangan Sosial, Teknologi Bawa Keadilan atau Ketidakadilan?

Dampak Teknologi Terhadap Kesenjangan Sosial

Ket foto: Dampak Teknologi (Sumber Foto: Pinterest)
Ket foto: Dampak Teknologi (Sumber Foto: Pinterest)

Opini, Gema Sumatra – Kemajuan teknologi dalam beberapa dekade terakhir telah membawa perubahan besar dalam berbagai aspek kehidupan manusia, mulai dari pendidikan, pekerjaan, hingga interaksi sosial.

Di sisi lain, perubahan tersebut juga menimbulkan perdebatan mengenai dampaknya terhadap ketimpangan sosial.

Teknologi sering dianggap sebagai penyamarataan; yang memberikan akses kepada berbagai peluang tanpa memandang latar belakang sosial atau ekonomi. Namun, kenyataannya lebih kompleks.

Meskipun teknologi memiliki potensi untuk menciptakan keadilan sosial, ada juga aspek di mana teknologi dapat memperburuk ketidakadilan.

Artikel ini akan mengeksplorasi dua sisi dampak teknologi terhadap ketimpangan sosial. Di sisi lain, kita akan melihat bagaimana teknologi bisa digunakan untuk mencapai keadilan.

Di sisi lain, kita akan membahas kontribusi teknologi terhadap ketidakadilan sosial, terutama dalam hal kesenjangan digital dan efek automasi.

Ketimpangan Sosial Sebagai Alat untu Keadilan Sosial

Salah satu dampak positif terbesar dari kemajuan teknologi adalah meningkatnya akses terhadap pendidikan, kesehatan, dan peluang ekonomi. Di masa lalu, akses ke informasi dan layanan ini terbatas kepada mereka yang memiliki sumber daya atau tinggal di pusat-pusat urban.

Namun, dengan adanya internet dan teknologi digital, banyak dari batasan-batasan ini menjadi kabur. Diantaranya :

Lihat Juga:  Winamp, Aplikasi Legendaris yang Bangkit Lagi dan Siap Hadirkan Fitur Terbaru di 2024

Inklusi Finansial dan Akses Ekonomi, perkembangan teknologi finansial (fintech) telah membuka akses layanan perbankan dan keuangan untuk masyarakat yang sebelumnya tidak terlayani.

Di banyak negara berkembang, banyak orang tidak memiliki rekening bank.

Hal ini berarti mereka kesulitan mendapatkan kredit atau melakukan investasi untuk masa depan. Namun, dengan menggunakan aplikasi fintech, konsumen sekarang dapat membuka rekening, mengajukan pinjaman mikro, dan melakukan pembayaran hanya melalui ponsel.

Menurut laporan Bank Dunia,fintech telah berperan dalam meningkatkan inklusi finansial dan mengurangi kesenjangan ekonomi.

Akses terhadap Pendidikan, Teknologi juga telah membuka peluang pendidikan bagi kelompok-kelompok yang sebelumnya terpinggirkan. Dengan menggunakan platform e-learning seperti Coursera, edX, dan Khan Academy, siapa pun yang memiliki akses internet dapat belajar dari universitas terkemuka di seluruh dunia.

Menurut UNESCO, pendidikan adalah cara yang sangat efektif untuk mengurangi ketimpangan sosial. Dengan adanya teknologi, pendidikan berkualitas sekarang dapat diakses oleh siapa saja, tidak terbatas pada orang yang tinggal di kota besar atau memiliki cukup dana untuk sekolah mahal. 

 Inklusi Sosial melalui Media Sosial, Media sosial telah menjadi penting dalam mempromosikan inklusi sosial dan memberikan suara kepada kelompok yang terpinggirkan selama ini.

Melalui platform seperti Twitter, Facebook, dan Instagram, gerakan-gerakan sosial seperti Black Lives Matter dan MeToo telah mendapatkan perhatian global.

Teknologi ini memungkinkan orang untuk berkumpul,berbagi pengalaman, dan menuntut perubahan sosial di luar batasan geografis.

Lihat Juga:  Dampak Banjir Terhadap Kesehatan Masyarakat

Ketimpangan Sosial dan Ketidakadilan, Kesenjangan Digital

Meskipun teknologi memiliki potensi besar untuk menciptakan keadilan sosial, ada sisi gelap yang perlu diperhatikan, yaitu kesenjangan digital.

Kesenjangan digital merujuk pada disparitas akses teknologi antara kelompok. Dalam situasi ini, teknologi bisa meningkatkan ketidakadilan.

Di banyak negara berkembang, akses internet dan perangkat digital masih dianggap sebagai barang mewah oleh sebagian besar penduduk.

Menurut laporan International Telecommunication Union (ITU), hampir separuh populasi dunia belum memiliki akses ke internet. Kesenjangan tersebut khususnya terlihat di pedesaan dan pada kelompok pendapatan rendah.

Kesenjangan digital menciptakan situasi di mana orang tanpa akses teknologi tertinggal dalam pendidikan, pekerjaan, dan ekonomi.

Automasi dan kecerdasan buatan (AI) telah mengubah cara perusahaan beroperasi, tetapi juga telah menciptakan ketidakpastian bagi jutaan pekerja di seluruh dunia.

McKinsey Global Institute memproyeksikan bahwa pada tahun 2030, sekitar 375 juta pekerja mungkin harus mencari pekerjaan baru karena otomatisasi.

Sementara pekerjaan berulang dan berbasis keterampilan rendah akan digantikan oleh mesin, pekerja dengan keterampilan tinggi dan berpendidikan lebih tinggi akan mendapat manfaat.

Ini meningkatkan kesenjangan antara pekerja berpendidikan tinggi dan rendah, sehingga memperburuk ketidakadilan ekonomi.

Dominasi Perusahaan Teknologi Besar, Aspek lain dari ketidakadilan yang disebabkan oleh teknologi adalah dominasi sejumlah perusahaan teknologi besar yang memiliki kekuasaan besar terhadap data dan ekonomi digital.

Perusahaan seperti Google, Amazon, dan Facebook mendominasi data global dan pasar online. Hal ini menimbulkan kekhawatiran tentang privasi, akses informasi, dan kekuasaan ekonomi yang terpusat pada beberapa entitas.

Lihat Juga:  Pengunduran Diri Mahfud MD dari Menko Polhukam

Oligopoli Digital dan Pengaruhnya pada Masyarakat 

Dominasi perusahaan teknologi besar tidak hanya memengaruhi ekonomi, tetapi juga struktur sosial. Dengan kendali mereka atas platform komunikasi dan data, perusahaan teknologi ini memiliki pengaruh besar terhadap diseminasi informasi dan interaksi masyarakat.

Sebagai contoh, algoritma yang dipakai oleh platform media sosial sering kali memperkuat bias dan mempolarisasi pandangan politik.

Ini membawa risiko serius bagi demokrasi dan keadilan sosial karena kontrol informasi menjadi sangat terkonsentrasi.

Dalam beberapa situasi, penggunaan data pribadi oleh perusahaan seringkali menimbulkan pertanyaan etis terkait privasi dan keamanan.

Solusi untuk Mengatasi Ketimpangan Sosial yang Didorong Teknologi 

Untuk memastikan bahwa teknologi mendukung keadilan, bukan ketidakadilan, langkah-langkah strategis harus diimplementasikan.

Pertama, pemerintah dan perusahaan teknologi perlu bekerja sama untuk mengurangi kesenjangan digital. Investasi dalam infrastruktur digital di daerah terpencil dan negara berkembang harus menjadi prioritas.

Kemudian, promosi pendidikan teknologi harus diperluas. Dengan memberikan pelatihan keterampilan digital kepada kelompok masyarakat berpenghasilan rendah dan pekerja yang terancam oleh automasi, mereka dapat beradaptasi dengan perubahan dan memanfaatkan kemajuan teknologi.

Ketiga, perlu menerapkan regulasi yang ketat terhadap perusahaan teknologi besar guna menghindari monopoli dan memastikan penggunaan data yang etis.

Ini melibatkan keterbukaan dalam penggunaan algoritma dan pengawasan terhadap kekuasaan yang berlebihan dalam hal data dan ekonomi digital.

Ikuti Update Berita Terkini Gema Sumatra di: Google News

Ikuti juga Sosial Media kami di Facebook dan Instagram

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *