Opini  

Anak Kos Dan Asam Lambung, Teman Yang Tak Terpisahkan

Pola Hidup Praktis yang Memicu Masalah Kesehatan

Ket foto: Mahasiswa (Sumber Foto: Pinterest/sahrul ddv)
Ket foto: Mahasiswa (Sumber Foto: Pinterest/sahrul ddv)

Opini, Gema Sumatra – Mahasiswa yang merantau untuk melaksanakan Pendidikan yang lebih tinggi, jauh dari rumah dan orang tua kebanyakan mengalami Home sick. Anak kos, istilah yang sering digunakan untuk mahasiswa Rantau, dengan keluh kesah yang tiada henti.

Bukan rahasia lagi, jika banyak anak kos yang rentan terkena penyakit karena jauh dari pengawasan orang tua, ditambah kehidupan dan tugas kuliah yang kadang membuat banyak dari Mahasiswa yang stress. Menjadi anak kos seringkali identik dengan hidup serba irit dan penuh dengan tantangan.

Akibatnya, mereka mengalami pola hidup yang tak sehat. Asam Lambung, merupakan penyakit yang sering dialami oleh para anak kos. Niat hati ingin irit malah masuk Rumah Sakit. Gaya hidup hemat, apalagi saat akhir bulan sangat identik dengan anak kos, namun bukannya berdampak baik, malah mengancam Kesehatan yang sering diabaikan dan munculah penyakit, seperti asam lambung.

Masalah asam lambung atau sering disebut aslam sudah semakin umum dikalangan anak kos. Jarang makan atau malas makan membuat kebanyakan dari mereka mengabaikan Kesehatan demi mengatur pengeluaran.

Bukan hanya telat atau jarang makan, asam lambung bisa terjadi karena stress dan banyak pikiran. Banyaknya tugas kuliah, atau kegiatan yang diikuti selama kuliah dan tidak bisa mengatur waktu untuk beristirahat dapat memicu penyakit asam lambung.

Pada masa sekarang penyakit-penyakit banyak menyerang anak muda, ini disebabkan karena gaya hidup yang tidak sehat. Asam lambung, merupakan penyakit yang sering dialami oleh anak muda, apalagi anak kos.

Selain kelalaian dalam menjaga pola makan, penyakit ini juga bisa kambuh karena Kecemasan dan stres menyebabkan ketidaknyamanan pada perut. Stres diketahui dapat memperburuk gejala GERD, Kelebihan berat badan (Obesitas) juga memberikan tekanan tambahan pada perut dan menjadi faktor risiko untuk pengembangan GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) di kalangan anak muda.

Lihat Juga:  Ketimpangan Sosial, Teknologi Bawa Keadilan atau Ketidakadilan?

Maka dari itu, selain makan-makanan yang bergizi dan menjaga pola makan, harus juga dibarengi dengan olahraga yang cukup agar tidak terjadi obesitas yang nantinya juga akan berdampak pada mental, dan berakhir stress dan banyak pikiran. Sehingga, akan berjumpa dengan asam lambung.

Kesibukan kuliah membuat mereka sering melewatkan waktu untuk makan, selain itu pilihan makanan yang tidak sehat seperti mie instan, kopi, gorengan, dan makanan cepat saji lainnya dapat memicu naiknya asam lambung.

Kopi, merupakan teman anak kos yang sering menemani begadang, juga sangat beresiko. Kandungan kafein dalam kopi meningkatkan produksi asam lambung apalagi jika perut dalam keadaan kosong. Anggaran makan sering menjadi korban, demi menghemat uang.

Sayangnya, bukan malah menghemat uang justru uang yang dikeularkan semakin banyak karena perawatan Rumah Sakit. Tak sedikit para pelajar yang tinggal di kos-kosan harus dibawa ke Rumah Sakit akibat asam lambung yang kambuh.

Masalah ini seolah menjadi fenomena yang kian hari kian meningkat, terutama dikalangan anak kos yang menjalani gaya irit dan serba cepat.

Stress juga merupakan akibat dari naiknya asam lambung. Tekanan belajar yang sangat berbeda dari Sekolah Menengah Atas sehingga kebanyakan dari mereka mengalami culture shock, dan banyak dari mereka stress yang akhirnya meningkatkan gejala asam lambung.

Biasanya, anak kos yang sedang mengerjakan tugas, suka lupa untuk makan dan banyak mengonsumsi kopi agar tetap terjaga. Beban belajar dan tugas-tugas yang banyak serta tuntutan akademis, meningkatkan stres dan memperparah Asam lambung. Kesulitan dalam beradaptasi dengan lingkungan baru dan jauh dari orang tua serta keluarga dapat menimbulkan stres dan mengganggu kesehatan.

Lihat Juga:  Reformasi Pendidikan dalam Visi Kandidat Presiden: Mendobrak Batas Tradisi

Apalagi anak yang tidak biasa jauh dari keluarganya. Kurangnya tidur juga dapat meningkatkan stres dan mengganggu kesehatan. Kecemasan atau stres merupakan sebuah respon alami dari tubuh, namun jika stres yang dialami cukup parah dapat memicu kambuhnya penyakit asam lambung dan dapat berkembang menjadi GERD yang menyebabkan iritasi pada dinding kerongkongan.

Seperti yang dialami oleh teman saya, Putri namanya. Dia merupakan anak Rantau yang berkuliah di Unand, seperti anak kos pada umumna, berhemat agar uang tidak cepat habis juga dilakukan oleh putri. Dia mempunyai Riwayat penyakit Asam lambung, tekanan lingkungan kampus dan banyaknya tugas atau bisa jadi juga karena masalah pribadi yang dimilikinya, mengakibatkan naiknya asam lambung.

Kadang, asam lambung yang dialaminya sering kambuh saat berada di kampus. Putri juga pernah dirawat di rumah sakit akibat penyakitnya itu. Jadi, sekarang kemanapun dia pergi selalu sedia obat asam lambung. Karena, memang jika sudah kambuh akan sangat menyakitkan. Putri sering susah beraktifitas karena asam lambungnya naik, dan mood juga menjadi berantakan.

Maka dari itu, dia selalu mengingatkan pada teman-temannya untuk makan, jika kita sedang sibuk dan lupa untuk mengisi perut. Karena, dia telah merasakan betapa sakitnya ketika asam lambung datang, dan dia tidak ingin teman-temannya mengalami kejadian yang sama.

Asam lambung, tidak hanya menyebabkan ketidaknyamanan, seperti rasa perih di ulu hati atau rasa asam di mulut dan rasa ingin muntah, tapi bisa berkembang kearah yang lebih serius jika tidak ditangani dengan baik. Meskipun hemat merupakan sebuah prioritas anak kos, tapi Kesehatan tetap harus diutamakan.

Hal ini dapat dicegah dengan cara seperti, tidak melewatkan sarapan agar perut tetap terisi dan aktivitas dapat berjalan dengan lancar, kurangi minum minuman berkafein sepertii kopi saat perut sedang kosong, pilih makanan yang sehat dan ganti mie instan dengan nasi dan sayuran, atur waktu makan karena kebanyakan dari anak kos suka malas dan lupa untuk makan jika sedang berada dalam kesibukan, sediakan cemilan yang sehat, dan olahraga yang ringan seperti biasakan berjalan kaki dan kurangi rasa malas.

Lihat Juga:  Pola Makan Anti-Inflamasi: Menuju Kesehatan Jangka Panjang dengan Pilihan Makanan yang Tepat

Asam Lambung bukanlah hal yang spele, jika dibiarkan akan berakibat fatal atau bahkan bisa menyebabkan kematian. Sebagi seorang anak kos, penting untuk menyadari bahwa hidup hemat tidak selamanya memberikan dampak positif dan mengabaikan Kesehatan.

Dengan pola makan yang tidak teratur, makan jika ingat, dan tekanan batin hingga mengakibatkan stress dapat mengakibatkan hal buruk. Apalagi anak kos yang jauh dari orang tua, tujuan mereka adalah untuk menempuh Pendidikan yang lebih baik dan membanggakan keluarga. Bukan malah untuk memperburuk Kesehatan tubuh, maka dari itu jaga pola makan dan emosi dalam pikirian.

Dengan pola makan yang baik dan kebiasaan yang sehat, kualitas hidup juga akan meningkat. Lebih baik mencegah dari pada mengobati, istilah yang sering kita lihat agar sadar bahwa Kesehatan adalah yang utama.

Mungkin, bagi anak kos yang sedang kuliah atau bekerja tidak mudah untuk mengatur kebiasaan-kebiasaan buruk yang telah dilakukannya, tapi dengan kesadaran dan keinginan untuk menjadi sehat adalah kuncinya. Kesehatan mental juga harus di jaga, karena mental yang buruk juga bisa berimbas pada penyakit lainnya, termasuk asam lambung.

Ikuti Update Berita Terkini Gema Sumatra di: Google News

Ikuti juga Sosial Media kami di Facebook dan Instagram

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *