Olahraga, Gema Sumatra – Diego Michiels, mantan pemain Timnas Indonesia yang dikenal sejak dinaturalisasi pada tahun 2011, selalu menjadi sosok yang menarik perhatian publik.
Karirnya, meskipun sempat menjanjikan, tak lepas dari kontroversi.
Salah satu momen yang tak terlupakan dalam perjalanan karirnya adalah ketika Indonesia kalah telak 10-0 dari Bahrain pada kualifikasi Piala Dunia 2014.
Michiels tetap berada di lapangan hingga pertandingan berakhir, meski Indonesia kalah telak.
Kekalahan itu meninggalkan bekas mendalam, terutama bagi dirinya.
Ia mengungkapkan bahwa kekalahan itu sangat memalukan, bahkan cukup membuatnya untuk bersembunyi dari sorotan publik.
“Saya merasa malu sekali. Bahkan, saya lama tidak keluar rumah,” ujar Michiels, menggambarkan betapa beratnya pengalaman tersebut.
Namun, beberapa tahun setelahnya, Diego kembali menjadi sorotan, kali ini bukan karena penampilan di lapangan, melainkan karena pernyataannya yang kontroversial.
Diego Michiels mengungkapkan di media sosial bahwa kemenangan Timnas Indonesia atas Arab Saudi di kualifikasi Piala Dunia 2026 terasa seperti meraih trofi Piala Dunia.
Pernyataan tersebut memicu reaksi keras dari netizen yang menganggapnya berlebihan.
Banyak yang merasa bahwa Michiels, yang pernah mengalami masa-masa suram dalam Timnas, seharusnya lebih bijak dalam memberi komentar.
Reaksi keras datang dari para penggemar sepak bola Indonesia yang merasa bahwa Timnas kini sedang berada dalam fase kebangkitan, berkat tangan dingin pelatih Shin Tae-yong.
“Baru menang sekali, sudah kayak juara Piala Dunia? Ingatlah sejarah, dulu kita bahkan di hajar 10-0 oleh Bahrain,” tulis seorang netizen yang menanggapi unggahan Diego.
Rudi Rubiandini, pakar sepak bola Indonesia, menyatakan bahwa meskipun kemenangan atas Arab Saudi penting, komentar Diego Michiels kurang tepat.
Ia menekankan bahwa prestasi Timnas Indonesia masih di bawah harapan banyak orang.
“Kita semua harus realistis, kemenangan itu harus di hargai, tetapi tidak berarti kita sudah mencapai level tertinggi,” jelas Rudi dalam wawancara dengan media.
Sementara itu, mantan pemain Timnas, Firman Utina, juga memberikan pendapatnya.
“Sebagai mantan pemain, Diego seharusnya bisa lebih menghargai proses yang sedang berlangsung di Timnas. Setiap kemenangan harus di rayakan, tetapi tetap dengan kepala dingin,” tambahnya.
Di sisi lain, beberapa pendukung Michiels menganggap bahwa dia hanya berusaha memberikan semangat dan kebanggaan atas pencapaian tim.
Kritik Michiels mencerminkan ketegangan dalam sepak bola Indonesia.
Masa lalu penuh kekalahan masih membayangi dan sulit untuk dilupakan.
Meski begitu, ini juga menunjukkan bagaimana perkembangan Timnas Indonesia saat ini masih berada di bawah pengawasan ketat para penggemar.
Mereka tidak ragu memberikan pendapat tentang setiap langkah yang di ambil tim.
Ikuti Update Berita Terkini Gema Sumatra di: Google News
