Gempa Dahsyat Guncang Vanuatu, 14 Tewas dan Ratusan Terluka

Upaya Penyelamatan dan Bantuan Internasional

Ket foto: Gempa Dashyat di Vanuatu (Sumber Foto: Tiktok/hmetromy)
Ket foto: Gempa Dashyat di Vanuatu (Sumber Foto: Tiktok/hmetromy)

Headline, Gema Sumatra – Pada 17 Desember 2024, gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,3 mengguncang wilayah Vanuatu, menyebabkan setidaknya 14 orang tewas dan lebih dari 200 lainnya terluka.

Gempa ini tercatat sebagai salah satu yang terbesar dalam sejarah negara tersebut, dengan dampak yang meluas ke berbagai wilayah.

Badan Meteorologi Pasifik Selatan mencatat gempa berkedalaman 57 km dengan pusat 30 km dari lepas pantai Efate, dekat Port Vila.

Kerusakan yang terjadi akibat gempa ini sangat signifikan.

Bangunan utama, termasuk kompleks perkantoran dan beberapa kedutaan besar seperti Amerika Serikat, Prancis, dan Selandia Baru, di laporkan mengalami kerusakan parah.

Rumah sakit utama di Port Vila terdampak gempa, memaksa petugas medis mendirikan tenda triase di luar.

Lihat Juga:  Aktivitas Sesar Garsela Pemicu Gempa Di Bandung

“Kami menghadapi situasi darurat yang belum pernah terjadi sebelumnya. Korban terus berdatangan, dan kami bekerja keras untuk menyelamatkan nyawa sebanyak mungkin,” ujar Dr. Marie Laum, salah satu dokter yang bertugas di rumah sakit tersebut.

Pemerintah Vanuatu segera mengumumkan keadaan darurat nasional dan menerapkan jam malam di sejumlah wilayah terdampak.

Langkah ini dilakukan untuk memastikan keselamatan warga dan memfasilitasi proses evakuasi.

Namun, upaya penyelamatan menghadapi tantangan besar akibat gangguan pada jaringan komunikasi dan pasokan listrik.

Hingga kini, tim penyelamat masih berupaya mencari korban yang mungkin tertimbun di bawah reruntuhan.

Komunitas internasional turut memberikan bantuan. Australia, sebagai tetangga terdekat, segera mengirimkan tim Australian Medical Assistance Team (AUSMAT), yang terdiri dari tenaga medis spesialis.

Lihat Juga:  Klarifikasi Polri Soal Polwan Viral Ganggu Warga Sedang Makan

Selain itu, tim pencarian dan penyelamatan dari Queensland serta Kepolisian Federal Australia turut di kerahkan.

“Kami akan terus mendukung Vanuatu dalam situasi sulit ini,” kata Menteri Luar Negeri Australia, Penny Wong.

Kementerian Luar Negeri Indonesia memastikan tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban tewas dalam gempa tersebut.

Namun, komunikasi dengan puluhan WNI di Vanuatu masih sulit dilakukan.

“Kami terus berupaya memastikan keselamatan seluruh WNI di sana, meskipun jaringan komunikasi sangat terbatas,” ungkap Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI, Teuku Faizasyah.

Gempa ini menyoroti kerentanan negara-negara kepulauan Pasifik terhadap bencana alam. Vanuatu, yang terletak di Cincin Api Pasifik, kerap mengalami gempa bumi dan tsunami.

Lihat Juga:  Pergeseran Kekuatan Politik di Pemerintahan Jokowi

Namun, skala dan dampak gempa kali ini menjadi pengingat bahwa infrastruktur yang lebih tangguh di perlukan untuk menghadapi bencana di masa depan.

Direktur Pusat Penelitian Geologi Pasifik, Dr. James Ngai, “Negara-negara kepulauan seperti Vanuatu membutuhkan investasi yang lebih besar dalam infrastruktur tahan gempa dan peningkatan sistem peringatan dini untuk meminimalkan dampak bencana.”

Upaya penyelamatan dan pemulihan masih berlangsung, dengan dukungan internasional yang terus berdatangan.

Dukungan ini menjadi bukti solidaritas global dalam membantu Vanuatu menghadapi salah satu bencana terbesar dalam sejarah mereka.

Ikuti Update Berita Terkini Gema Sumatra di: Google News

Ikuti juga Sosial Media kami di Facebook dan Instagram

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *