Headline, Gema Sumatra – Dikembe Mutombo, mantan bintang NBA meninggal dunia pada usia 58 tahun setelah berjuang melawan kanker otak.
Mantan pemain NBA ini di kenal atas kontribusi besarnya di bidang kemanusiaan.
Mutombo adalah salah satu pemain bertahan terbaik dalam sejarah NBA, memenangkan gelar Pemain Bertahan Terbaik sebanyak empat kali.
Karirnya di NBA berlangsung selama 18 musim, bermain untuk tim-tim ternama seperti Denver Nuggets, Atlanta Hawks, Philadelphia 76ers, dan Houston Rockets.
Dia di kenal karena kemampuannya melakukan blok dan kepribadiannya yang karismatik.
Salah satu momen ikonik dalam karirnya adalah ketika membantu Denver Nuggets mengalahkan Seattle SuperSonics dalam playoff 1994.
Dia membuat sejarah sebagai unggulan kedelapan pertama yang menaklukkan tim unggulan teratas.
Kemenangan tersebut menjadi salah satu pencapaian terbesar dalam karir NBA-nya.
Selain prestasinya di lapangan, Mutombo juga di kenal karena dedikasinya pada kemanusiaan.
Mutombo mendirikan Dikembe Mutombo Foundation pada tahun 1997 untuk membantu kesehatan dan pendidikan di Kongo.
Organisasi ini bertujuan meningkatkan kualitas hidup masyarakat di tanah kelahirannya.
Selama bertahun-tahun, Mutombo mengumpulkan jutaan dolar untuk membangun rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya di Afrika.
Dia juga di kenal aktif dalam berbagai kegiatan filantropis di seluruh dunia, termasuk terlibat dalam Special Olympics dan UNICEF.
Adam Silver menyebut Mutombo sebagai duta global yang membawa dampak positif melalui platformnya.
Dia memuji Mutombo karena terus membantu masyarakat di berbagai belahan dunia.
Kematian Mutombo meninggalkan duka mendalam di kalangan pemain dan koleganya.
LeBron James mengenang interaksi lucu dengan Mutombo saat dia menderita patah tulang wajah akibat sikutnya dalam sebuah pertandingan.
Masai Ujiri, presiden Toronto Raptors, dengan emosional mengenang bagaimana Mutombo memainkan peran besar dalam hidupnya, menggambarkan dia sebagai sosok yang sangat penting.
Ryan Mutombo menulis penghormatan penuh emosi untuk ayahnya.
Ia menyebut Ryan Mutombo sebagai sosok dengan “hati paling murni” yang pernah di kenalnya.
Mutombo terakhir bermain di NBA pada musim 2008-2009, dan sejak saat itu, ia sepenuhnya mendedikasikan waktunya untuk kegiatan kemanusiaan.
Kepergiannya tidak hanya menjadi kehilangan besar bagi dunia olahraga, tetapi juga bagi komunitas global yang merasakan dampak dari kontribusi dan dedikasinya yang tak kenal lelah untuk membantu mereka yang membutuhkan.
Warisan Mutombo sebagai pemain dan manusia yang penuh kasih akan terus di kenang.
Ikuti Update Berita Terkini Gema Sumatra di: Google News.