[Aceh, Gema Sumatra]. Dengan sambutan megah dan penuh kehormatan, Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di Pyongyang pada Rabu pagi (19/6) dan disambut langsung oleh Pemimpin Tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un.
menunjukkan suasana kota yang penuh dengan potret Putin, bendera kedua negara, dan slogan-slogan persahabatan.
Dalam pernyataannya sebelum tiba di Korea Utara, Putin menyampaikan rasa hormatnya atas dukungan Korea Utara terhadap operasi militer Rusia di Ukraina, dengan invasi besar-besaran pada 1 Februari 2022.
Putin menekankan bahwa Rusia dan Korea Utara akan “dengan tegas menentang” ambisi Barat yang ia anggap mencoba menghalangi pembentukan tatanan dunia multipolar yang berdasarkan pada keadilan dan saling menghormati kedaulatan.
Kekhawatiran ini bertambah dengan pernyataan Putin yang secara tegas mengkritik sanksi Barat, menggambarkan sanksi tersebut sebagai “pembatasan sepihak yang ilegal”.
Putin menyatakan bahwa Rusia dan Korea Utara akan mengembangkan sistem perdagangan dan pembayaran yang tidak di kontrol oleh Barat.
Ia juga menekankan bahwa kedua negara akan bekerja sama untuk menentang sanksi kepada mereka.
Sanksi ini, menurut Putin, adalah alat politik yang tidak adil untuk menekan kedua negara.
Kunjungan ini juga mendapat perhatian serius dari Amerika Serikat dan Korea Selatan.
Para pejabat dari kedua negara ini menyatakan bahwa pertukaran militer dan ekonomi antara Korea Utara dan Rusia meningkat tajam
Sejak pertemuan Kim Jong Un dan Putin pada bulan September di wilayah Timur Jauh Rusia. Pertemuan ini adalah yang pertama sejak 2019.
Para pejabat AS dan Korea Selatan menuduh Korea Utara menyediakan artileri, rudal, dan peralatan militer lainnya kepada Rusia untuk digunakan di Ukraina,
Setelah kunjungannya di Korea Utara, Putin akan melanjutkan perjalanannya ke Vietnam pada hari Kamis (20/6). (*/TAL)
Editor: Azlan Shah
Ikuti Update Berita Terkini Gema Sumatra di: Google News