[Aceh, Gema Sumatra] Hoarding disorder, atau gangguan penyimpanan berlebihan, adalah kondisi yang mempengaruhi cara seseorang menyimpan barang.
Ini bukan hanya masalah biasa menyimpan barang-barang yang tidak terpakai, tetapi sebuah gangguan mental yang serius.
Gangguan ini menyebabkan individu sulit untuk membuang barang, bahkan barang-barang yang tampaknya tidak berarti atau tidak berguna.
Penyebab pasti hoarding disorder belum sepenuhnya di pahami oleh para ahli.
Namun, ada beberapa faktor yang dapat berkontribusi, termasuk faktor genetik dan pengalaman hidup yang mengarah pada tingkat stres yang tinggi,
seperti kematian orang terdekat atau trauma masa kecil.
Faktor lain yang mempengaruhi adalah ketidakmampuan untuk mengatur atau mengelola emosi dengan baik,
Gejala hoarding disorder sangat bervariasi antara individu, tetapi beberapa tanda umum meliputi keengganan atau kesulitan dalam membuang barang-barang,
bahkan sampah, serta kesulitan dalam mengorganisir barang-barang yang terkumpulkan.
Penting untuk membedakan antara kebiasaan menyimpan yang mungkin berlebihan dengan gangguan hoarding yang sebenarnya.
Diagnosis hoarding disorder melakukan berdasarkan kriteria yang sesuai dalam Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental (DSM).
Pengobatan utama untuk hoarding disorder biasanya melibatkan terapi perilaku kognitif (CBT), yang bertujuan untuk mengubah pola pikir dan perilaku terkait dengan penyimpanan barang.
Terapi ini membantu penderita untuk belajar mengatasi kecemasan terkait membuang barang dan meningkatkan keterampilan pengambilan keputusan yang lebih baik.
Meskipun terapi ini efektif bagi sebagian besar penderita, pengobatan hoarding disorder sering kali memerlukan pendekatan yang komprehensif dan berkelanjutan,
termasuk dukungan dari dokter kesehatan mental dan mungkin pula obat-obatan tertentu dalam beberapa kasus.
Penting untuk diingat bahwa hoarding disorder bukanlah sebuah kebiasaan yang bisa diabaikan, tetapi sebuah kondisi medis yang memerlukan perhatian serius dan pengobatan yang tepat.
Dengan pemahaman yang lebih baik tentang gangguan ini,
diharapkan masyarakat dapat memberikan dukungan yang lebih besar bagi individu yang mengalami hoarding disorder untuk memperbaiki kualitas hidup mereka. (*/TAL)
Editor: Azlan Shah
Ikuti Update Berita Terkini Gema Sumatra di: Google News