Jessica Wongso Trauma, Tak Lagi Tawarkan Minuman ke Orang

Jessica Wongso Trauma Setelah Bebas

Ket foto: Jessica Wongso (Sumber Foto: Instagram/kabaraceh)
Ket foto: Jessica Wongso (Sumber Foto: Instagram/kabaraceh)

Gaya Hidup, Gema Sumatra – Jessica Kumala Wongso, yang baru saja mendapatkan pembebasan bersyarat, kini hidup dengan trauma yang cukup mendalam.

Pengacaranya, Otto Hasibuan, menyebutkan bahwa Jessica mengalami perubahan besar dalam hidupnya, terutama terkait kebiasaan menawarkan makanan dan minuman kepada orang lain.

Kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin dengan kopi sianida, yang menyeret Jessica ke balik jeruji besi, kini menimbulkan trauma yang tak mudah hilang.

Otto Hasibuan menceritakan bahwa Jessica bahkan menolak untuk menyajikan atau menawarkan minuman apapun, apalagi kopi, kepada orang lain.

Otto Hasibuan mengungkapkan bahwa perubahan ini terjadi setelah Jessica bebas bersyarat.

Jessica mengakui sendiri bahwa ia kini tak lagi mau menawarkan makanan atau minuman kepada siapa pun.

Lihat Juga:  Ramalan Zodiak 26 Juli 2023, Investasi Terbaik untuk Memperkuat Hubungan Bisnis dalam Jangka Panjang bagi Aries

Trauma atas kasus yang terjadi pada Wayan Mirna Salihin terus membayangi Jessica.

“Saya tanya dia, apa yang baru dari hidupmu? Dia bilang, ‘Hidup saya yang baru hanya satu, saya tidak mau lagi menawarkan minuman apa pun, apalagi kopi kepada orang lain,’” kata Otto.

Pernyataan ini mencerminkan betapa dalamnya trauma yang di rasakan Jessica setelah menjalani masa hukuman.

Jessica menjalani hukuman penjara selama 8,5 tahun dari total hukuman 20 tahun penjara.

Dia mendapatkan pembebasan bersyarat setelah masa tahanannya di kurangi 5 tahun.

Meskipun sudah bebas, Jessica tetap harus menjalani pengawasan ketat dan melapor secara berkala ke Balai Pemasyarakatan Kelas I Jakarta Timur-Utara hingga tahun 2032.

Lihat Juga:  Game Gratis PlayStation Plus untuk Juni 2023 Terungkap Nikmati Petualangan Seru!

Selama pembebasan bersyarat ini, Jessica harus mematuhi aturan hukum, dan jika gagal melapor, kebebasannya bisa dicabut.

Otto juga menyebutkan bahwa Jessica tidak lagi menunjukkan kebiasaan menawarkan makanan atau minuman, terutama setelah bebas.

“Betul, sudah beberapa kali kami bertemu, dia tidak mau menawarkan apapun,” ucap Otto seraya menegaskan bahwa trauma ini memang nyata dan mempengaruhi perilaku Jessica.

Perubahan ini tak hanya terjadi pada satu atau dua kesempatan, namun sudah menjadi kebiasaan baru dalam hidup Jessica.

Trauma Jessica terkait dengan kematian Wayan Mirna Salihin adalah salah satu dampak psikologis terbesar yang di rasakannya.

Kasus kopi sianida yang menewaskan Wayan Mirna Salihin pada tahun 2016 menjadi peristiwa besar yang menarik perhatian publik.

Lihat Juga:  Tiga Hal Menarik yang Bakal Terjadi di Sweet Home Season 3 yang Harus Kamu Tonton

Meskipun Jessica telah menjalani hukuman dan mendapatkan pembebasan bersyarat, bayang-bayang kasus tersebut masih menghantuinya hingga kini.

Trauma ini menjadi pengingat nyata akan peristiwa tragis yang membuatnya menghabiskan sebagian besar hidupnya di balik jeruji besi.

Saat ini, Jessica tengah berusaha menjalani hidup barunya di luar penjara dengan segala batasan yang masih harus di hadapinya.

Trauma yang dialami Jessica mungkin sulit hilang, namun ia tetap harus mematuhi aturan pembebasan bersyarat.

Ikuti Update Berita Terkini Gema Sumatra di: Google News.

Ikuti juga Sosial Media kami di Facebook dan Instagram.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *