Jakarta, Gema Sumatra – Wahyu Suparyono resmi di angkat sebagai Direktur Utama Perum Bulog oleh Menteri BUMN Erick Thohir pada awal September 2024.
Pengangkatan ini menggantikan Bayu Krisnamurthi, yang telah menyelesaikan masa baktinya.
Wahyu sebelumnya menjabat sebagai Direktur Utama PT ASABRI, namun ia bukanlah orang baru di Bulog.
Ia pernah menduduki posisi Direktur SDM dan Umum di Bulog dari Agustus 2016 hingga November 2017.
Pengalaman ini membuatnya akrab dengan sistem kerja dan tantangan yang ada di Bulog.
Penunjukan Wahyu sejalan dengan upaya pemerintah untuk memperkuat sektor pangan dan cadangan beras nasional.
Bulog memegang peran strategis dalam menjaga ketahanan pangan Indonesia, terutama dalam mengelola stok beras.
Wahyu memanfaatkan latar belakangnya di bidang manajemen dan logistik untuk membawa perubahan signifikan serta memimpin Bulog menuju transformasi yang lebih baik.
Menteri BUMN mengangkat Wahyu Suparyono sebagai Direktur Utama Bulog berdasarkan Keputusan Nomor SK-73/DHK.MBU.A/09/2024.
Ia akan bekerja bersama dengan Mayjen (Purn) Marga Taufiq sebagai Wakil Direktur Utama dan Sudarsono Hardjosoekarto sebagai Direktur Human Capital.
Sebelumnya, Marga Taufiq pernah menjabat sebagai Pangdam XVI/Pattimura dan Pangdivif 2/Kostrad.
Sementara Sudarsono adalah mantan Direktur Jenderal di Kementerian Dalam Negeri serta Sekjen Dewan Perwakilan Daerah.
Wahyu menghadapi berbagai tantangan, terutama dalam mengelola stok beras nasional.
Stok beras menjadi isu yang sangat penting karena Indonesia masih menghadapi ancaman inflasi pangan.
Selain itu, Bulog perlu terus melakukan penyerapan hasil panen dari petani untuk memastikan ketersediaan pasokan yang cukup dan harga beras tetap stabil di pasaran.
Wahyu juga berencana meningkatkan efisiensi operasional Bulog sambil tetap fokus pada pengelolaan stok beras.
Transformasi digital dan manajemen logistik yang lebih baik dianggap krusial untuk memaksimalkan peran Bulog di sektor pangan.
Pemerintah mendorong Bulog untuk lebih inovatif dalam mengelola aset dan menjalin kerja sama dengan swasta guna meningkatkan daya saing.
Dengan latar belakangnya yang beragam, termasuk kepemimpinan di PT Perusahaan Perdagangan Indonesia dan PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari, Wahyu diyakini mampu menghadapi tantangan ini.
Erick Thohir menegaskan pentingnya kepemimpinan yang visioner dan mampu membawa Bulog menuju transformasi yang lebih baik, tidak hanya sebagai lembaga penyimpanan pangan, tetapi juga sebagai entitas yang lebih kompetitif.
Ikuti Update Berita Terkini Gema Sumatra di: Google News.