Nasional, Gema Sumatra – Pemerintah mempercepat penyaluran bantuan sosial (bansos) bagi anak yatim, piatu, dan keluarga penerima manfaat (KPM).
Langkah ini dilakukan melalui Program Keluarga Harapan (PKH) serta Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) menjelang akhir tahun 2024.
Mereka juga harus memastikan bantuan tepat sasaran dan dapat di manfaatkan sebelum pergantian tahun.
Menteri Sosial, Tri Rismaharini, menegaskan bahwa bantuan bagi anak yatim dan piatu adalah prioritas utama dalam program perlindungan sosial.
“Kami ingin memastikan mereka yang paling rentan, terutama anak-anak tanpa orang tua, tidak tertinggal dalam menerima hak mereka,” ujar Risma dalam keterangannya.
Dana untuk bansos ini telah di alokasikan sejak awal November dan di jadwalkan cair pada akhir November hingga Desember.
Proses distribusi melibatkan PT Pos Indonesia serta sejumlah bank mitra pemerintah untuk memastikan penyaluran yang cepat dan akurat.
Kementerian Sosial menyatakan bahwa sebagian besar data penerima manfaat sudah tervalidasi melalui Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial Next Generation (SIKS-NG).
Bansos untuk anak yatim dan piatu, yang merupakan bagian dari skema bantuan ATENSI (Asistensi Rehabilitasi Sosial), di tujukan untuk kebutuhan pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan umum.
Sementara itu, penerima manfaat PKH dan BPNT akan menerima dana tambahan hingga Rp400 ribu per bulan untuk kebutuhan pokok dan pangan.
“Bansos bukan hanya tentang uang, tetapi bagaimana kita membantu keluarga miskin bertahan di tengah tantangan ekonomi,” kata Risma lebih lanjut.
Penerima manfaat dapat mengecek status bansos mereka melalui aplikasi SIKS-NG atau langsung mengunjungi kantor pos terdekat untuk mendapatkan informasi.
Salah seorang penerima manfaat di Bogor, Dedi (45), mengungkapkan rasa syukurnya setelah menerima dana bansos. “Bantuan ini sangat berarti bagi keluarga kami, terutama untuk biaya sekolah anak-anak,” katanya.
Komentar serupa di sampaikan oleh Siti, ibu dua anak yang tinggal di Bekasi.
Ia mengatakan bahwa dana PKH membantunya memenuhi kebutuhan harian di tengah kenaikan harga sembako.
Menurut data Kementerian Sosial, sebanyak 10 juta keluarga penerima manfaat terdaftar dalam program bansos tahun ini.
Sebagian besar di antaranya adalah rumah tangga miskin dengan anak-anak berusia di bawah 18 tahun.
Pemerintah berkomitmen memastikan semua bantuan tersebut tersalurkan sebelum Desember berakhir.
Tri Rismaharini juga meminta masyarakat untuk melaporkan jika ada penyelewengan atau keterlambatan dalam proses distribusi.
“Transparansi adalah kunci. Jika ada kendala, kami siap menindaklanjuti,” tegasnya.
Program bansos tahun ini menjadi salah satu bentuk nyata komitmen pemerintah untuk menekan angka kemiskinan ekstrem di Indonesia.
Dengan berbagai langkah proaktif, diharapkan bantuan tersebut dapat meringankan beban keluarga miskin dan meningkatkan taraf hidup anak-anak yatim serta piatu yang membutuhkan perhatian lebih.
Ikuti Update Berita Terkini Gema Sumatra di: Google News