Bogor, Gema Sumatra – Pada Minggu, 15 Desember 2024, sekitar pukul 16.00 WIB, insiden kekerasan terjadi di Kebun Raya Bogor.
Rombongan wisatawan, yang di duga anggota perguruan pencak silat dari Banten, memaksa masuk meskipun jam operasional telah berakhir.
Petugas keamanan menolak permintaan mereka karena aturan jelas menyebutkan bahwa pengunjung tidak di perbolehkan masuk setelah pukul 16.00 WIB.
Menurut Kapolsek Bogor Tengah, AKP Agustinus Manurung, rombongan tersebut beralasan ingin masuk sebentar untuk berdoa.
Namun, petugas tetap menolak, memicu emosi dari kelompok tersebut.
Penolakan ini kemudian berujung pada tindakan kekerasan terhadap petugas keamanan.
Rekaman video yang beredar menunjukkan rombongan tersebut mendorong tujuh petugas keamanan.
Salah satu satpam di pukul salah satu petugas keamanan menjadi korban kekerasan fisik ketika seorang anggota rombongan memukulnya hingga ia terjatuh.
Aksi tersebut terekam dalam video yang memperlihatkan situasi tegang di lokasi kejadian.ul hingga tersungkur.
Selain itu, salah satu pelaku menendang gerbang masuk dan melempar papan pemberitahuan ke arah gerbang.
Tindakan rombongan tidak hanya mencederai petugas, tetapi juga merusak gerbang masuk dan papan pemberitahuan di Kebun Raya Bogor.
Menurut laporan, para petugas yang menjadi korban langsung melaporkan insiden ini ke Polresta Bogor Kota.
Tindakan tersebut di lakukan untuk memastikan proses hukum dapat segera berjalan.
Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol Bismo Teguh Prakoso, menyatakan bahwa polisi sedang menyelidiki kasus ini dan berupaya mengidentifikasi para pelaku yang terlibat.
“Kami berkomitmen untuk mengusut kasus ini sampai tuntas. Keamanan petugas dan kenyamanan pengunjung adalah prioritas,” ungkapnya.
Pihak pengelola Kebun Raya Bogor juga menyampaikan keprihatinannya atas kejadian ini.
Mereka mengimbau masyarakat untuk mematuhi aturan yang berlaku demi keamanan bersama.
Selain itu, mereka akan meningkatkan pengawasan dan memperketat keamanan di area wisata.
Insiden ini menjadi perhatian luas dan menyoroti pentingnya sikap saling menghormati di tempat umum.
Masyarakat di harapkan mendukung proses hukum agar kasus ini dapat di selesaikan dengan adil.
Dengan pengawasan lebih baik dan penegakan aturan yang tegas, di harapkan kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.
Ikuti Update Berita Terkini Gema Sumatra di: Google News