Kecelakaan Mobil Polisi di Pandeglang, Terkait Pria ODGJ

Pentingnya Penanganan Profesional terhadap ODGJ

Ket foto: Kecelakaan 2 Mobil Polisi di Banten (Sumber Foto: Instagram/fakta.indo)
Ket foto: Kecelakaan 2 Mobil Polisi di Banten (Sumber Foto: Instagram/fakta.indo)

Nasional, Gema Sumatra – Pada Selasa, 19 November 2024, sebuah kecelakaan melibatkan dua mobil polisi terjadi di Kecamatan Cadasari, Kabupaten Pandeglang, Banten.

Insiden tersebut terjadi saat seorang pria yang mengalami gangguan jiwa (ODGJ) sedang dibawa menuju Mapolsek Cadasari.

Pria tersebut sebelumnya terlibat perkelahian di Kampung Waas, Desa Cadasari.

Polisi mengamankannya dengan mobil dinas Korps Sabhara.

Saat perjalanan, pria tersebut yang sudah di borgol tiba-tiba mengamuk di dalam mobil.

Wakapolres Pandeglang, Kompol Asep Jamal, menjelaskan, “Posisinya si pelaku sudah di borgol, cuma entah kenapa di dalam mobil saat sedang jalan itu dia ngamuk, menyundul sopir hingga mobil oleng dan menabrak mobil lain.”

Lihat Juga:  Empat Orang Tewas Tertabrak Kereta di Karawang

Tindakan pria tersebut yang tiba-tiba mengamuk menyebabkan mobil pengamanan kehilangan kendali dan menabrak mobil lain yang melintas.

Akibatnya, bagian depan mobil dinas polisi mengalami kerusakan parah. Meskipun demikian, beruntung tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.

Anggota polisi yang mengemudikan mobil, Aipda Irwan Kurnandeu, sempat mengalami benturan dan di larikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.

Kecelakaan ini menunjukkan pentingnya penanganan profesional terhadap ODGJ.

Kondisi ini sering memicu situasi berbahaya bagi pelaku dan orang lain.

Dalam kasus ini, meskipun pelaku telah di borgol, situasi menjadi tidak terkendali, yang mengarah pada kecelakaan.

Insiden serupa sebelumnya juga terjadi di daerah lain, termasuk di Garut, di mana seorang ODGJ melakukan tindakan kekerasan terhadap korban​.

Lihat Juga:  Ribuan Peserta Hadiri Reuni 212 di Monas

Menurut seorang ahli psikologi, Dr. Siti Mardiana, penanganan terhadap ODGJ dalam situasi seperti ini perlu dilakukan dengan lebih hati-hati dan profesional.

“Sering kali, orang yang mengalami gangguan jiwa memiliki reaksi yang tidak terduga. Pengawasan ketat dan penanganan tepat sangat penting dalam situasi kekerasan atau ancaman,” ujarnya.

Insiden ini menunjukkan bahwa penanganan individu dengan gangguan mental memerlukan pendekatan lebih sensitif.

Meskipun polisi telah terlatih, situasi seperti ini tetap memiliki risiko tinggi.

Pihak kepolisian sendiri masih melakukan investigasi lebih lanjut terkait insiden tersebut dan sedang mencari tahu apakah ada kelalaian dalam penanganan pelaku.

Sementara itu, Aipda Irwan yang menjadi korban dalam kecelakaan ini di kabarkan sudah mendapatkan perawatan medis dan dalam kondisi stabil.

Lihat Juga:  Kronologi 7 Remaja Tewas di Kali Bekasi

Ikuti Update Berita Terkini Gema Sumatra di: Google News

Ikuti juga Sosial Media kami di Facebook dan Instagram

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *