Ibu di Gorontalo Bawa Anak ke Polisi karena Sering Melawan

Tak Sanggup Dengan Sikap Anak

Ket foto: Ibu dan Anak Di Gorontalo (Sumber Foto: Instagram/fakta.indo)
Ket foto: Ibu dan Anak Di Gorontalo (Sumber Foto: Instagram/fakta.indo)

Gorontalo, Gema Sumatra – Seorang ibu di Gorontalo mengambil keputusan tak biasa dengan membawa anaknya yang berusia remaja ke kantor polisi pada Selasa, 5 November 2024.

Keputusan ini di ambil karena sang ibu kesal dengan perilaku anaknya yang sering melawan, keras kepala, dan sulit diatur.

Dalam rekaman yang beredar, terlihat anak tersebut menangis histeris, memohon maaf, dan meminta ibunya untuk tidak meninggalkannya.

Ia tampak terisak-isak, mencurahkan penyesalan atas perbuatannya.

Insiden tersebut menarik perhatian warga setempat dan media, yang mengangkat isu tentang hubungan orang tua dan anak.

Banyak yang memahami tindakan ibu tersebut sebagai respons frustrasi terhadap anaknya.

Namun, mereka juga memperingatkan bahwa tindakan ekstrem ini dapat merusak hubungan emosional antara ibu dan anak.

Lihat Juga:  Dianiaya, Guru Ngaji di Aceh Utara Melapor ke Polisi

Beberapa psikolog dan ahli pendidikan menyarankan pendekatan yang lebih lembut dalam mendidik anak dengan karakter sulit.

Polisi yang menangani kejadian ini memberikan saran yang cukup mengejutkan.

Mereka menyarankan agar ibu tersebut meninggalkan anaknya sementara waktu untuk memberinya pelajaran berharga.

Salah seorang anggota kepolisian bahkan menyarankan agar anak tersebut di masukkan ke dalam sel selama beberapa hari agar ia dapat belajar untuk lebih menghargai orang tuanya.

Meski demikian, pihak berwenang menekankan bahwa anak harus di perlakukan dengan kasih sayang.

Setiap tindakan harus mengutamakan pendidikan yang baik tanpa mengorbankan kesejahteraan mental anak.

“Memberikan hukuman fisik mungkin menakut-nakuti anak, tetapi tidak mendidik mereka. Yang penting adalah memberi pemahaman tentang tanggung jawab dan akibat tindakan mereka,” kata Dr. Siti Nur Aisyah, psikolog perkembangan anak.

Lihat Juga:  Komnas HAM Desak Evaluasi Polisi, Demo Ricuh di Semarang

Ia menambahkan bahwa anak yang berperilaku sulit biasanya membutuhkan pendekatan yang lebih sabar dan komunikasi yang lebih terbuka dengan orang tua.

Seiring berkembangnya teknologi dan media sosial, kisah seperti ini sering menjadi viral, membuka diskusi lebih luas mengenai pengasuhan anak.

Masyarakat kini semakin sadar akan pentingnya mendidik dengan cara yang lebih positif, dengan memperhatikan kebutuhan emosional anak.

Mengedukasi orang tua tentang cara-cara mendidik yang lebih efektif dan penuh kasih menjadi kunci untuk menciptakan hubungan yang sehat dalam keluarga.

Beberapa pihak mendukung keputusan ibu tersebut, berpendapat bahwa tindakan ekstrem dapat menunjukkan pentingnya disiplin dalam keluarga.

Mereka percaya bahwa hal ini bisa menjadi cara efektif untuk mengajarkan anak tentang tanggung jawab dan batasan.

Lihat Juga:  Bocah Perempuan Hilang Ditemukan Tewas di Pantai Cihara

Para ahli menekankan pentingnya keseimbangan dalam mendidik anak, menghindari tindakan yang bisa memperburuk hubungan keluarga.

Ikuti Update Berita Terkini Gema Sumatra di: Google News

Ikuti juga Sosial Media kami di Facebook dan Instagram

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *