Jawa Barat, Gema Sumatra – Banjir dan longsor yang melanda wilayah Jawa Barat, khususnya Kota Bandung, memberikan dampak yang cukup besar bagi masyarakat.
Hujan deras yang turun dalam beberapa hari terakhir menyebabkan sungai meluap dan merendam sejumlah wilayah pemukiman.
Tak hanya rumah warga yang terendam, namun fasilitas publik seperti sekolah dan tempat pemakaman umum (TPU) juga mengalami kerusakan.
Salah satu daerah yang terdampak parah adalah TPU Cikutra, di mana longsor mengancam makam-makam yang ada di sana.
Kepala BPBD Kota Bandung menyatakan, “Kami segera menilai dan menangani daerah terdampak, dengan relokasi makam sebagai prioritas agar jenazah tidak terbawa longsor.”
Sekitar 20 makam di TPU Cikutra harus direlokasi setelah longsor yang terjadi pada hari Senin, 25 November 2024.
Longsoran tanah menggerus area pemakaman, menyebabkan beberapa makam amblas, dan jenazah yang terkubur terancam terbawa arus.
Proses relokasi makam ini melibatkan berbagai pihak, termasuk petugas dari pemerintah kota dan masyarakat setempat.
Beberapa keluarga yang makamnya terdampak mengungkapkan keprihatinannya.
“Kami sangat prihatin dengan kejadian ini, namun kami paham bahwa ini adalah langkah terbaik demi keselamatan dan menghormati jenazah yang ada,” kata salah seorang warga yang keluarganya terdampak oleh bencana ini.
Selain itu, bencana banjir juga merusak beberapa fasilitas publik lainnya, termasuk sekolah.
Beberapa bangunan sekolah di wilayah Bandung mengalami kerusakan yang cukup signifikan, dengan dinding yang tergerus air dan lantai yang terendam lumpur.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung, M. Nasir, menambahkan, “Kami sudah melakukan inventarisasi kerusakan dan segera merencanakan pemulihan agar kegiatan belajar mengajar dapat kembali berjalan.”
Tidak hanya itu, warga yang terdampak banjir di berbagai wilayah juga mengalami kesulitan akibat tingginya volume air yang menggenangi rumah mereka.
Beberapa warga terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Relawan dan petugas dari BPBD Kota Bandung juga terus bekerja keras untuk mengevakuasi warga yang terjebak banjir.
“Kami juga menyediakan bantuan logistik berupa makanan dan perlengkapan untuk para pengungsi,” kata Kepala BPBD Kota Bandung, menambahkan.
Bencana ini mengingatkan pemerintah dan masyarakat untuk lebih memperhatikan tata ruang dan mitigasi bencana.
Hal ini menjadi pelajaran penting dalam upaya pencegahan bencana di masa depan.
Berdasarkan data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), musim hujan tahun ini di prediksi akan berlangsung lebih lama dari tahun sebelumnya.
Oleh karena itu, kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana menjadi sangat penting.
Profesor A. Hidayat dari Universitas Indonesia mengatakan, “Pencegahan bencana dimulai dengan edukasi masyarakat tentang bahaya longsor, banjir, dan pentingnya menjaga lingkungan.”
Sebagai tindak lanjut, pemerintah kota terus berupaya untuk memperbaiki sistem drainase dan melakukan normalisasi sungai di beberapa titik rawan banjir di Bandung.
Namun, hal ini tidak dapat berjalan efektif tanpa dukungan penuh dari masyarakat.
Pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta di harapkan berkolaborasi untuk mengurangi risiko bencana di masa depan.
Kolaborasi ini bertujuan menciptakan lingkungan yang lebih aman dan tangguh terhadap bencana.
Ikuti Update Berita Terkini Gema Sumatra di: Google News