Gempabumi M 6.4 Guncang Gorontalo, Warga Panik

Gempa yang Memicu Deformasi Lempeng

Ket foto: Gempabumi (Sumber Foto: Pinterest/Koran Mandala)
Ket foto: Gempabumi (Sumber Foto: Pinterest/Koran Mandala)

Gorontalo, Gema Sumatra – Pada Senin, 24 September 2024, sekitar pukul 06.00 WIB, gempabumi dengan kekuatan magnitudo 6.4 mengguncang daerah Bone Bolango, Gorontalo.

Menurut informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pusat gempa berada di kedalaman 10 kilometer dan berlokasi 51 kilometer arah timur laut dari Kota Gorontalo.

Warga setempat merasakan getaran kuat yang berlangsung selama beberapa detik, menyebabkan kepanikan di kalangan penduduk.

Banyak yang berlarian keluar dari rumah dan gedung untuk menghindari kemungkinan bahaya.

Meskipun tidak ada laporan langsung mengenai kerusakan parah, pihak berwenang masih melakukan pemantauan untuk memastikan keselamatan masyarakat.

BMKG menyatakan bahwa gempa ini dipicu oleh deformasi lempeng dalam di Sulawesi Utara.

Lihat Juga:  Protes Lansia terhadap Bisingnya Sound Horeg di Jawa Timur

Hal ini menunjukkan bahwa daerah tersebut masih rentan terhadap aktivitas seismik.

Warga di himbau untuk tetap waspada dan mengikuti perkembangan informasi dari pihak berwenang.

Kesiapsiagaan masyarakat menjadi sangat penting dalam menghadapi bencana alam.

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, mengingatkan masyarakat untuk tidak terpengaruh oleh berita yang tidak jelas mengenai bencana alam dan selalu mengandalkan informasi resmi.

Dia juga menekankan pentingnya kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi kemungkinan gempabumi susulan.

Mengingat pengalaman di masa lalu, kesiapan menghadapi gempabumi menjadi salah satu langkah penting untuk melindungi diri dan orang terkasih.

Sejak kejadian ini, masyarakat di Gorontalo menunjukkan sikap waspada dan saling membantu satu sama lain.

Lihat Juga:  Tata Cara Verval Ijazah di Info GTK untuk PPPK 2024

Beberapa sekolah bahkan mengadakan simulasi evakuasi untuk meningkatkan kesadaran siswa tentang prosedur keselamatan saat terjadi gempa.

Selain itu, masyarakat mulai mempersiapkan peralatan darurat seperti makanan, air, dan obat-obatan untuk menghadapi situasi yang tidak terduga.

Dengan kejadian ini, masyarakat harus meningkatkan kesadaran akan potensi bencana.

Mereka perlu melakukan langkah mitigasi untuk mengurangi risiko dan dampak gempabumi di masa mendatang.

Pemda juga berkomitmen untuk menyediakan informasi yang jelas dan tepat waktu kepada warga.

Menghadapi fenomena alam yang tidak terduga, dukungan dari semua pihak sangat di perlukan.

Masyarakat diharapkan untuk terus berkoordinasi dengan pihak berwenang dan mengikuti pelatihan yang diselenggarakan.

Dengan persiapan yang baik, masyarakat dapat meminimalkan dampak negatif dari bencana alam.

Lihat Juga:  BMKG, Gumpalan Putih di Murung Raya Bukan Awan Jatuh

Kejadian gempabumi ini menjadi pengingat bahwa Indonesia, sebagai negara yang terletak di Cincin Api Pasifik, memiliki risiko tinggi terhadap bencana seismik.

Masyarakat perlu menyadari pentingnya untuk selalu siap dan tanggap terhadap situasi darurat demi keselamatan bersama.

Kewaspadaan dan kesiapsiagaan merupakan kunci untuk menghadapi berbagai kemungkinan bencana di masa mendatang.

Ikuti Update Berita Terkini Gema Sumatra di: Google News.

Ikuti juga Sosial Media kami di Facebook dan Instagram.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *