Nasional, Gema Sumatra – Pemerintah Indonesia berkomitmen meningkatkan kesejahteraan guru dengan menaikkan gaji dan tunjangan mulai Januari 2025.
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, menjelaskan bahwa gaji guru Aparatur Sipil Negara (ASN) akan naik sebesar satu kali gaji pokok.
Kebijakan ini merupakan bentuk penghargaan atas peran guru dalam membangun generasi penerus bangsa.
Setelah bertemu Presiden Prabowo, Mu’ti menegaskan kebijakan ini di rancang untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
Ia juga menyebut langkah ini memberikan rasa aman bagi guru ASN.
Kenaikan gaji ini akan menambah daya tarik profesi guru sebagai salah satu pilar utama pembangunan sumber daya manusia di Indonesia.
Tidak hanya bagi guru ASN, pemerintah juga memberikan perhatian khusus kepada guru non-ASN.
Guru honorer yang telah mengikuti sertifikasi melalui program Pendidikan Profesi Guru (PPG) juga mendapat tunjangan khusus.
Para guru yang lolos program sertifikasi ini akan mendapatkan tambahan tunjangan sebesar Rp2 juta per bulan di luar gaji pokok mereka.
Mu’ti menyebut bahwa tunjangan ini bersumber dari program sertifikasi guru yang di kelola secara terpisah.
“Tunjangan kesejahteraan ini di harapkan dapat membantu guru non-ASN dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, sehingga mereka dapat lebih fokus pada tugas pengajaran,” ujar Mu’ti.
Kebijakan ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo yang menekankan pentingnya meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia melalui kesejahteraan guru.
Dalam berbagai kesempatan, Presiden Prabowo menyampaikan bahwa kualitas pendidikan yang baik hanya dapat di capai jika para pendidik merasa di hargai secara finansial dan profesional.
Pengumuman resmi mengenai kebijakan kenaikan gaji guru ASN dan tambahan tunjangan bagi guru non-ASN ini akan dilakukan dalam puncak peringatan Hari Guru Nasional 2024.
Acara tersebut juga akan di gelar di Jakarta International Velodrome, Rawamangun, pada Kamis (28/11).
Peringatan ini menjadi momen penting bagi pemerintah untuk menegaskan kembali komitmen mereka terhadap pendidikan.
Pakar pendidikan, Dr. Rini Sulastri, menyebut langkah ini sebagai kemajuan signifikan.
“Kesejahteraan guru adalah faktor utama dalam meningkatkan kualitas pengajaran. Kenaikan ini memotivasi guru ASN dan honorer lebih bersemangat, ujarnya.
Pemerintah berharap kebijakan ini dapat memberikan dampak positif, tidak hanya bagi para guru tetapi juga bagi siswa yang akan merasakan manfaat dari pengajaran berkualitas.
Kesejahteraan guru yang lebih baik menciptakan lingkungan belajar kondusif.
Selain itu, generasi mendatang dapat tumbuh dengan pengetahuan dan keterampilan yang memadai.
Dengan kebijakan ini, Indonesia mengambil langkah maju dalam mengakui peran penting guru sebagai ujung tombak pendidikan.
Keputusan ini di harapkan menjadi awal dari perubahan yang lebih besar dalam sistem pendidikan nasional.
Ikuti Update Berita Terkini Gema Sumatra di: Google News
