Nasional, Gema Sumatra – Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar (Cak Imin), mengungkapkan fakta mengejutkan bahwa sekitar 100 ribu WNI kini bekerja di Kamboja.
Sebagian besar dari mereka terlibat dalam industri judi online.
Dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (28/11/2024), Cak Imin menjelaskan, “Saya menyaksikan langsung di Kamboja, ada sekitar 100 ribu WNI bekerja di sana. Ada yang membuka usaha kuliner seperti pecel lele dan soto Lamongan untuk mendukung ekosistem ini.”
Setiap hari, Kedutaan Besar Indonesia di Kamboja menerima setidaknya lima kasus baru yang berkaitan dengan aktivitas judi online.
Industri ini, yang mencatatkan transaksi hingga Rp 900 triliun per tahun, menjadi perhatian besar pemerintah.
Sebagian besar uang tersebut berasal dari masyarakat kecil Indonesia yang terjebak dalam kegiatan tersebut.
“Presiden telah menegaskan agar semua pihak sigap mengatasi judi online ini. Rp 900 triliun per tahun mengalir ke luar negeri. Ini sangat merugikan rakyat kecil dan tak boleh di biarkan,” tegas Cak Imin.
Industri judi online di Kamboja berkembang sangat pesat, menarik tenaga kerja dalam jumlah besar.
Berdasarkan data tahun 2023, terdapat 123 ribu WNI di Kamboja, di mana 69 ribu di antaranya memiliki izin kerja resmi.
Angka ini di perkirakan terus meningkat seiring tingginya permintaan tenaga kerja di sektor ini.
“Masalah ini bukan hanya soal ekonomi, tetapi juga sosial. Judi online telah menjadi bencana sosial nasional yang sulit di hentikan,” ungkapnya.
Cak Imin menekankan pentingnya kolaborasi semua pihak untuk menekan dampak negatif industri ini.
Menurutnya, pemerintah perlu memperkuat regulasi dan meningkatkan edukasi kepada masyarakat agar tidak terjebak dalam sistem yang merugikan ini.
Ia juga menyoroti peran media dalam memberikan informasi yang seimbang dan edukatif kepada publik.
Ahli ekonomi Universitas Indonesia, Dr. Budi Santoso, menyebutkan bahwa arus keluar uang dalam jumlah besar ke industri ini dapat memperburuk ketimpangan ekonomi di Indonesia.
“Rp 900 triliun yang mengalir keluar negeri tidak hanya melemahkan ekonomi domestik, tetapi juga mengancam kesejahteraan masyarakat kecil. Pemerintah harus bertindak cepat,” jelas Dr. Budi.
Sementara itu, aktivis sosial Anita Rahman menilai langkah Cak Imin mengangkat isu ini sebagai langkah penting.
“Ini membuktikan bahwa pemerintah mulai sadar akan dampak besar dari judi online. Sekarang, yang diperlukan adalah kebijakan konkret untuk melindungi masyarakat,” katanya.
Cak Imin berharap masalah ini segera mendapatkan solusi.
Ia mengingatkan bahwa fenomena ini tidak hanya merugikan Indonesia dari segi ekonomi, tetapi juga menciptakan ketergantungan sosial yang dapat merusak moral masyarakat.
Pemerintah di dorong untuk mengambil langkah tegas guna melindungi masyarakat dari ancaman yang semakin meluas ini.
Ikuti Update Berita Terkini Gema Sumatra di: Google News