Nasional, Gema Sumatra – Agus Salim, korban penyiraman air keras pada September 2024, kini menerima bantuan dari kelompok yang disebut sebagai ‘9 Naga,’ menurut pernyataan pengacara Alvin Lim.
Bantuan ini di sebut membuat Agus merasa lebih optimis meskipun kontroversi terkait penggunaan dana donasi Rp1,5 miliar masih berlanjut.
Dana yang di kumpulkan oleh Denny Sumargo dan Pratiwi Noviyanthi sebelumnya telah menjadi sorotan publik setelah sebagian besar uangnya di tarik kembali karena dugaan penyalahgunaan.
Farhat Abbas, pengacara lain yang mewakili Agus, menyatakan bahwa kasus ini mencerminkan perlunya pengawasan ketat terhadap penggunaan dana publik.
“Agus bukan hanya korban kekerasan, tapi juga korban dari ketidakefisienan sistem donasi yang seharusnya transparan,” ujarnya dalam wawancara terbaru.
Sebelumnya, dana donasi ini di duga digunakan Agus untuk kebutuhan pribadi, termasuk membayar utang.
Hal ini menuai reaksi negatif dari publik, mendorong Pratiwi Noviyanthi untuk mengembalikan dana senilai Rp1,3 miliar kepada para donatur.
Agus menjadi korban penyiraman air keras oleh rekannya di Duri Kosambi, Jakarta Barat, ketika pulang kerja bersama istrinya.
CCTV menunjukkan pelaku membuntuti Agus sebelum menyiramkan cairan tersebut ke wajahnya.
Pelaku mengaku sakit hati karena sering di marahi di tempat kerja.
Meski menjalani perawatan menggunakan BPJS, kondisi Agus membutuhkan perawatan tambahan yang lebih mahal.
Dukungan dari kelompok ‘9 Naga’ kini di harapkan dapat menjadi solusi untuk membantu pemulihan Agus secara lebih baik.
Polemik dana donasi ini memunculkan pertanyaan mengenai mekanisme penggalangan dana di Indonesia.
Menurut Alvin Lim, kasus Agus menunjukkan bahwa perlunya pengelolaan yang lebih profesional.
“Kami perlu memastikan bahwa dana yang di kumpulkan benar-benar sampai ke tangan korban yang membutuhkan,” tegas Alvin.
Di sisi lain, Denny Sumargo menyebutkan bahwa niat awal penggalangan dana adalah murni membantu korban, namun pihaknya merasa kecewa dengan penyalahgunaan yang terjadi.
Bagi sebagian publik, bantuan dari ‘9 Naga’ memberikan angin segar di tengah masalah yang kompleks ini.
“Saya harap ini menjadi pelajaran untuk semua pihak, bahwa transparansi adalah kunci utama,” kata seorang aktivis sosial yang ikut memantau kasus ini.
Ke depan, Agus dan tim hukumnya berencana untuk melakukan mediasi lebih lanjut dengan pihak penggalang donasi, meskipun proses sebelumnya kerap menemui jalan buntu.
Sementara itu, bantuan dari ‘9 Naga’ di harapkan dapat membawa perubahan positif bagi proses pemulihan Agus.
Ikuti Update Berita Terkini Gema Sumatra di: Google News