Toleransi dan Budaya Aceh Dapat Pujian Kontingen PON Kalteng

Pujian Kontingen Kalteng untuk Toleransi di Aceh

Ket foto: Kontingen Kalimantan tengah (Sumber Foto: Instagram/acehreal__)
Ket foto: Kontingen Kalimantan tengah (Sumber Foto: Instagram/acehreal__)

Aceh, Gema Sumatra – Dodi Andreas, atlet dance sport dari Kalimantan Tengah, menikmati setiap momen di Aceh selama PON XXI 2024.

Sebagai non-muslim, ia merasa di hargai dan di terima dengan baik oleh masyarakat Aceh.

Ia merasa hal ini mencerminkan tingginya toleransi beragama di provinsi berjuluk Serambi Mekkah tersebut.

“Saya non-muslim, tetapi saya sangat dihargai di sini. Ini adalah pengalaman yang luar biasa,” ujar Dodi.

Selain toleransi, Dodi juga memuji kekayaan kuliner Aceh. Setelah tiba di Aceh, ia langsung mencoba Mie Aceh yang menurutnya sangat lezat.

Selain itu, ia juga mengakui bahwa kopi Aceh yang ia coba sangat enak dan meninggalkan kesan mendalam.

Lihat Juga:  Indra Agus Setiawan Raih Emas Pertama Aceh di Anggar PON XXI

Baginya, kuliner Aceh memiliki keunikan tersendiri yang tidak mudah di temukan di tempat lain.

Tidak hanya puas dengan kuliner, Dodi juga sempat mengunjungi beberapa objek wisata populer di Aceh, seperti Pulau Weh di Sabang dan Lhoknga di Aceh Besar.

“Pantai di Aceh sangat indah, dan pemandangannya luar biasa,” katanya dengan penuh kekaguman.

Menurutnya, keindahan pantai di Aceh sangat berbeda dari apa yang ia temui di Kalimantan Tengah, yang tidak memiliki pantai seindah itu.

Selain menikmati suasana alam Aceh, Dodi juga mengapresiasi budaya dan seni Aceh yang di tampilkan dalam pembukaan PON 2024.

Ia terkesan dengan kekayaan budaya Aceh yang masih kuat di pertahankan, mulai dari seni tari, musik, hingga pakaian adat.

Lihat Juga:  Kapal PELNI Jadi Akomodasi Terapung Gratis Selama PON XXI

“Saya sangat mengagumi budaya Aceh. Mereka tetap mempertahankan tradisinya, bahkan dalam acara besar seperti PON ini. Musik dan tarian Aceh sungguh mengesankan,” tuturnya.

Dodi berharap agar Aceh terus mempertahankan nilai-nilai budaya dan toleransi yang kuat ini.

Baginya, sportivitas dalam olahraga juga harus disertai dengan saling menghormati, seperti yang ia rasakan selama berada di Aceh.

“Aceh telah menunjukkan bahwa sportivitas dan toleransi bisa berjalan beriringan. Ini adalah contoh yang baik bagi semua daerah di Indonesia,” katanya.

PON XXI 2024 di Aceh-Sumut menjadi ajang yang bukan hanya merayakan prestasi olahraga, tetapi juga mempererat persaudaraan antar daerah dan memperlihatkan kekayaan budaya lokal.

Dodi berharap pengalaman positif ini dapat di bagikan ke seluruh Indonesia, terutama mengenai pentingnya toleransi dalam membangun persatuan di tengah keberagaman.

Lihat Juga:  Muhammad Zul Ilmi Raih Emas Angkat Besi di Aceh

Ikuti Update Berita Terkini Gema Sumatra di: Google News.

Ikuti juga Sosial Media kami di Facebook dan Instagram.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *