Pidie, Gema Sumatra – Seorang pria berusia 60 tahun ditemukan meninggal dunia di saluran air di Gampong Cot Usi, Kecamatan Mutiara Timur, Pidie, Jumat (20/12/2024) sekitar pukul 16.30 WIB.
Penemuan ini sempat membuat geger warga setempat.
Korban, yang belakangan di identifikasi sebagai T Junaidi atau Ampon Juned, warga Gampong Tiba Raya, di temukan dalam posisi telungkup.
Kejadian ini menjadi perhatian masyarakat, mengingat lokasi penemuan berada di area persawahan yang kerap di lalui warga.
Menurut Keuchik Cot Usi, Awaluddin, jasad tersebut pertama kali di temukan oleh seorang petani, Keujreun Blang, yang sedang pulang dari sawah.
“Air di saluran itu sebenarnya tidak dalam, hanya setinggi tumit orang dewasa. Namun, di duga korban terjatuh akibat pusing dan kepalanya membentur keras dinding saluran,” ujarnya.
Keuchik menambahkan, keluarga korban telah menjemput jasad untuk dibawa ke kampung asalnya di Gampong Tiba Raya.
Mereka menerima kejadian ini sebagai musibah dan tidak meminta dilakukan visum atau otopsi.
Pihak kepolisian melalui Kasatreskrim Polres Pidie, AKP Dedy Miswar, menjelaskan bahwa berdasarkan penyelidikan awal, korban kemungkinan terpeleset saat melintasi saluran air.
“Kami menduga korban terpeleset ke dalam saluran akibat hujan deras yang membuat jalanan licin. Arus air membawa korban sejauh 150 meter sebelum akhirnya di temukan,” jelasnya.
Dedy juga mengungkapkan bahwa korban menderita asma kronis selama sepuluh tahun, yang sering memicu kesulitan bernapas.
Kondisi kesehatan ini kemungkinan memperburuk situasi saat korban jatuh.
Penemuan jasad ini memicu kerumunan warga di lokasi kejadian.
Puluhan orang bergegas ke tempat itu setelah mendengar kabar tentang penemuan mayat.
Seorang warga menyatakan, “Kami semua terkejut karena ini bukan sesuatu yang sering terjadi di desa kami. Semoga kejadian seperti ini tidak terulang.”
Masyarakat di himbau untuk lebih berhati-hati saat beraktivitas di sekitar saluran air, terutama dalam kondisi cuaca buruk.
Sebagai pengingat, ahli keselamatan dari Universitas Syiah Kuala, Dr. Rinaldi, menekankan pentingnya kewaspadaan terhadap kondisi lingkungan.
“Aktivitas di area saluran air harus di sertai kehati-hatian, terutama bagi individu dengan kondisi kesehatan tertentu. Penggunaan alat bantu jalan atau pendamping saat melintas di area licin dapat mengurangi risiko kecelakaan,” katanya.
Ia juga menggarisbawahi bahwa pengetahuan tentang pertolongan pertama dapat membantu menyelamatkan nyawa dalam situasi darurat.
Kejadian ini menyadarkan masyarakat akan pentingnya memperhatikan faktor kesehatan dan lingkungan.
Dengan langkah pencegahan yang tepat, di harapkan insiden serupa dapat di hindari di masa mendatang.
Penemuan jasad T Junaidi menjadi pengingat bahwa kehati-hatian adalah kunci utama dalam menghindari musibah yang tidak di inginkan.
Ikuti Update Berita Terkini Gema Sumatra di: Google News