Aceh Besar, Gema Sumatra – Seorang petani bernama Amri Zahas (64) terluka serius akibat proyektil senapan angin.
Warga Gampong Teladan, Kecamatan Lembah Seulawah, Aceh Besar ini di larikan ke Rumah Sakit Kesdam pada Rabu (30/10/2024).
Insiden ini terjadi saat Amri hendak pergi ke mushola untuk melaksanakan sholat subuh, sebuah aktivitas rutin yang biasanya dilakukannya dengan tenang.
Kapolres Aceh Besar, AKBP Sujoko, melalui Kapolsek Lembah Seulawah, Iptu Ilham Abdi Dewantoro, menjelaskan bahwa peristiwa ini terjadi sekitar pukul 03.50 WIB.
Setelah membuka pintu rumahnya, Amri tiba-tiba merasakan sakit di bagian perut sebelah kanan.
“Ketika dia hendak menutup kembali pintu rumah, tiba-tiba ia meringis kesakitan dan terjatuh di teras rumahnya,” ungkap Iptu Abdi.
Amri langsung memanggil istrinya, Farianti (60), untuk meminta bantuan. Farianti segera menghubungi Ramlan (37), tetangga mereka, yang kemudian membawa Amri ke rumah sakit terdekat.
Sesampainya di rumah sakit, dokter segera melakukan operasi untuk mengangkat proyektil yang tertancap di tubuh Amri.
Tim medis menemukan bahwa proyektil tersebut cukup dalam dan memerlukan tindakan cepat untuk menghindari komplikasi lebih lanjut.
Menurut Iptu Abdi, ada dugaan bahwa Amri terkena peluru nyasar dari orang yang tidak dikenal.
“Kami masih menyelidiki asal proyektil ini. Besar kemungkinan Amri menjadi korban peluru nyasar saat dia sedang menjaga kebun dari hama,” tambahnya.
Ia menekankan pentingnya kewaspadaan bagi warga yang sering beraktivitas di luar rumah, terutama pada dini hari.
Seorang saksi yang berada di lokasi, Ramlan, menjelaskan betapa cepatnya peristiwa itu terjadi.
“Saya hanya mendengar suara yang mirip tembakan. Kemudian, saya melihat Amri terjatuh. Saya langsung berlari untuk membantunya,” kata Ramlan.
Ia menambahkan bahwa warga sekitar khawatir dengan kejadian tersebut.
Mereka cemas karena maraknya penggunaan senapan angin untuk berburu atau menjaga kebun.
Masyarakat setempat berharap agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan.
Mereka merasa perlu meningkatkan komunikasi dan kerjasama untuk menjaga keamanan lingkungan.
“Kami ingin hidup tenang tanpa rasa takut akan peluru nyasar,” ungkap seorang warga yang enggan di sebutkan namanya.
Dengan kondisi Amri yang kini stabil setelah menjalani perawatan, di harapkan pihak kepolisian dapat segera menemukan pelaku dan memberikan keadilan bagi korban.
Kasus ini menjadi pengingat pentingnya keselamatan di kawasan pertanian, terutama di daerah yang rawan penggunaan senjata.
Kejadian ini tidak hanya menyentuh hati keluarga Amri tetapi juga menggugah kesadaran masyarakat akan potensi bahaya yang ada di sekitar mereka.
Dalam situasi seperti ini, komunikasi dan perhatian antar tetangga menjadi sangat vital untuk menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman.
Ikuti Update Berita Terkini Gema Sumatra di: Google News