Aceh Timur, Gema Sumatra – Polres Aceh Timur intensifkan patroli perairan, terutama di malam hari, untuk mencegah masuknya pengungsi Rohingya.
Patroli ini dilakukan dengan bekerja sama dengan nelayan dan instansi terkait.
Pada Minggu (17/11/2024), Kasat Pol Airud Polres Aceh Timur, Iptu Ade Candra, memimpin langsung patroli menggunakan Kapal Patroli C3-Bhabin.
Patroli ini di fokuskan pada area rawan yang sering di lalui kapal pengungsi.
Kapal ilegal yang di duga membawa kelompok Rohingya juga menjadi target pengawasan.
“Kami melakukan patroli ini secara intensif di malam hari dan siang hari, serta mengawasi kapal-kapal yang melintas untuk memastikan wilayah kita aman dari ancaman tersebut,” ujar Ade Candra.
Polres Aceh Timur juga melakukan koordinasi dengan nelayan setempat sebagai mitra penting dalam pengawasan perairan.
Nelayan di minta untuk segera melaporkan jika menemukan aktivitas mencurigakan di sekitar perairan, termasuk keberadaan kapal yang tidak biasa.
“Nelayan kami ajak untuk turut menjaga wilayah perairan ini. Keterlibatan masyarakat sangat penting dalam menjaga keamanan dan mencegah penyelundupan pengungsi,” kata Ade Candra.
Masyarakat juga di minta untuk lebih proaktif melaporkan kejadian-kejadian yang bisa membahayakan keamanan wilayah.
Peningkatan patroli ini di harapkan dapat mengurangi potensi masuknya pengungsi secara ilegal, sekaligus mencegah terjadinya krisis kemanusiaan.
“Kita harus tetap menjaga integritas wilayah Indonesia, tetapi juga memperhatikan aspek kemanusiaan bagi pengungsi yang membutuhkan bantuan,” tambah Ade.
Patroli intensif dilakukan untuk mencegah masuknya pengungsi ilegal.
Langkah ini bertujuan menjaga keamanan perairan Aceh Timur.
Upaya ini di harapkan dapat menghindarkan wilayah dari ancaman terkait etnis Rohingya yang mencari perlindungan.
Menurut pakar keamanan maritim, peran patroli di laut dan pengawasan perairan sangat penting dalam mencegah aktivitas penyelundupan pengungsi ilegal.
Para ahli merekomendasikan peningkatan komunikasi dengan masyarakat pesisir.
Ini bertujuan menciptakan deteksi dini kapal mencurigakan.
Keamanan perairan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga menjadi tanggung jawab bersama dengan masyarakat yang berada di sepanjang garis pantai.
Di harapkan dengan adanya kerjasama ini, perairan Indonesia, khususnya di Aceh, dapat terjaga dengan baik dari ancaman yang mungkin timbul.
Pemerintah dan aparat keamanan terus menanggulangi masalah ini secara aktif.
Mereka tetap memprioritaskan kebutuhan kemanusiaan, termasuk bantuan medis dan tempat perlindungan bagi pengungsi.
Langkah-langkah ini merupakan bagian dari komitmen Indonesia untuk menjaga integritas teritorial sekaligus memberikan perlindungan bagi mereka yang membutuhkan.
Ikuti Update Berita Terkini Gema Sumatra di: Google News