Modus Fakir Miskin, Dua Remaja di Banda Aceh Diamankan

Penangkapan Remaja Peminta Sedekah di Banda Aceh

Ket foto: Modus Fakir Miskin (Sumber Foto: Instagram/kabaraceh)
Ket foto: Modus Fakir Miskin (Sumber Foto: Instagram/kabaraceh)

Banda Aceh, Gema Sumatra – Petugas Satpol PP dan WH Banda Aceh mengamankan dua remaja yang meminta sedekah dengan modus fakir miskin di persimpangan jalan.

Kejadian tersebut terjadi pada Sabtu, 9 November 2024, di Banda Aceh.

Kedua remaja tersebut, yang berinisial Hen (15) dan Fah (17), adalah warga Neuheun, Aceh Besar.

Mereka mengaku telah melakukan aksi tersebut selama tiga bulan terakhir dengan membawa kotak bertuliskan “Sumbangan untuk Fakir Miskin.”

Dengan taktik ini, mereka berhasil mengumpulkan sekitar Rp 250 ribu dalam sehari dari orang-orang yang melintas.

Kedua remaja tersebut mengaku membutuhkan uang untuk membayar utang dan membeli lem untuk digunakan dalam kegiatan “ngelem.”

Lihat Juga:  Memahami Makna dan Kecantikan Teks Qasidah Aceh Jasa Poma

Awalnya, kotak yang mereka bawa bertuliskan “Sumbangan untuk Anak Yatim,” namun karena kondisi kotak yang rusak, mereka menggantinya dengan tulisan “Sumbangan untuk Fakir Miskin.”

Muhammad Rizal, Plt Kasatpol PP dan WH Banda Aceh, menyampaikan bahwa kedua remaja tersebut telah di bawa ke kantor Satpol PP untuk mendapatkan pembinaan.

“Kami menindaklanjuti laporan masyarakat yang melaporkan praktik penipuan ini. Mereka mengatasnamakan fakir miskin untuk meraup uang, padahal kondisi mereka tidak sesuai dengan klaim tersebut,” ujar Rizal.

Pihaknya mengimbau masyarakat untuk menyalurkan sedekah melalui lembaga resmi.

Hal ini agar dana yang terkumpul dapat di salurkan tepat kepada yang membutuhkan.

Praktik seperti ini menjadi perhatian penting mengingat maraknya aksi penipuan yang memanfaatkan kebaikan hati orang lain.

Lihat Juga:  Panduan Lengkap Rental Mobil Banda Aceh - Pilihan, Harga, dan Tips

Direktorat Jenderal Pembinaan Pengawasan Kementerian Sosial menegaskan bahwa penyalahgunaan niat baik masyarakat dalam memberikan bantuan harus di tangani dengan serius.

Mereka menyarankan agar pelaku penipuan di berikan pengetahuan dan pembinaan.

Tindakan ini penting agar masyarakat tidak lagi menjadi korban praktik serupa.

Kasus ini juga mengingatkan pentingnya kewaspadaan dalam menyalurkan bantuan.

Banyak lembaga sosial yang diakui negara memiliki sistem transparan dalam menyalurkan bantuan.

Masyarakat seharusnya memilih lembaga-lembaga ini untuk menyumbang.

“Harapannya, dengan adanya pembinaan seperti ini, masyarakat bisa lebih berhati-hati dan tahu kemana harus menyumbangkan dana mereka,” ujar Rizal menambahkan.

Petugas Satpol PP mengambil tindakan tegas untuk mencegah praktik serupa yang merugikan masyarakat.

Lihat Juga:  Pidato di Hadapan Mayat Banda Aceh: Merenungi Kehidupan dan Warisan Budaya

Mereka juga berupaya mengedukasi remaja yang terlibat agar tidak mengulang perbuatan tersebut.

Ikuti Update Berita Terkini Gema Sumatra di: Google News

Ikuti juga Sosial Media kami di Facebook dan Instagram

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *