Lansia Ditemukan Membusuk di Gubuk Bener Meriah

Penemuan di Tengah Kebun Kopi yang Sulit Dijangkau

Ket foto: Mayat Lansia di Bener Meriah (Sumber Foto: Instagram/berita_aceh)
Ket foto: Mayat Lansia di Bener Meriah (Sumber Foto: Instagram/berita_aceh)

Bener Meriah, Gema Sumatra – Seorang pria lanjut usia berinisial W, 60 tahun, di temukan tewas dalam keadaan membusuk di gubuk kebun kopi yang berlokasi di Kampung Negeri Antara, Kecamatan Pintu Rime Gayo, Bener Meriah.

Penemuan ini terjadi pada Kamis, 24 Oktober 2024, ketika Kariadi, kerabat korban, memeriksa keadaan setelah beberapa hari tidak melihat korban di sekitar kebun.

Keadaan tubuh yang sudah membusuk menunjukkan W telah meninggal sekitar lima hari sebelumnya.

Kapolsek Pintu Rime Gayo, Ipda Agus, menyatakan bahwa tubuh korban telah mengeluarkan bau busuk dan tidak ada tanda-tanda kekerasan ataupun kehilangan barang.

“Kondisi lokasi yang terpencil dan jauh dari jalan utama memperlambat bantuan. Dari hasil pemeriksaan sementara, kami tidak menemukan bukti adanya tindak kriminal,” ungkap Agus.

Lihat Juga:  Calon Suami Meninggal Sehari Sebelum Akad Nikah

Hal ini menguatkan dugaan bahwa faktor penyakit menjadi penyebab utama kematian korban, karena W di ketahui menderita malaria.

Dalam beberapa kesempatan, korban juga menolak ajakan kerabatnya untuk mendapat perawatan medis.

Kariadi, yang pertama kali menemukan jasad, mengaku sempat panik melihat keadaan korban.

“Saya membuka pintu gubuk, dan terkejut melihat kakek sudah dalam keadaan telungkup membusuk di tempat tidur. Kondisinya sungguh mengerikan,” ujarnya.

Setelah itu, ia bergegas ke kampung terdekat untuk melaporkan kejadian ini kepada kepala dusun dan aparat berwenang.

Tindakan cepat Kariadi sangat membantu pihak kepolisian yang segera mengamankan lokasi dan melakukan pemeriksaan awal.

Keluarga korban menyatakan bahwa almarhum sempat menghubungi anaknya, Sudarniati, sekitar seminggu sebelumnya.

Lihat Juga:  Pejabat Disdik Aceh Dituntut 6,5 Tahun atas Korupsi Wastafel

Saat itu, korban mengabarkan kondisi kesehatannya yang memburuk.

Dalam percakapan itu, korban mengaku merasa sakit, tetapi tidak mau berobat.

Menurut Kepala Dusun setempat, peristiwa ini menggugah kesadaran warga akan pentingnya akses kesehatan yang lebih baik bagi lansia yang tinggal di daerah terpencil, terutama yang tinggal sendirian.

Jenazah korban telah di makamkan di pemakaman umum Dusun Mandiri, Kampung Negeri Antara.

Pihak keluarga menyampaikan harapan agar pemerintah daerah memberikan perhatian lebih pada pelayanan kesehatan bagi warga yang tinggal jauh dari fasilitas umum.

Mereka menganggap perlunya peningkatan akses medis, terutama untuk lansia yang kerap menolak pengobatan.

Penemuan ini mengungkap kenyataan bahwa warga di daerah terpencil membutuhkan layanan kesehatan lebih mudah di jangkau.

Lihat Juga:  Prakiraan Cuaca Bener Meriah, Langsa, dan Aceh Utara: Hujan, Berawan & Cerah Berawan Selama 3 Hari

Dengan adanya perhatian khusus, kasus serupa dapat di minimalisir dan warga di daerah terpencil tetap memiliki akses perawatan yang layak dan tepat waktu.

Ikuti Update Berita Terkini Gema Sumatra di: Google News

Ikuti juga Sosial Media kami di Facebook dan Instagram.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *