Banda Aceh, Gema Sumatra – Harga emas di Banda Aceh kembali menunjukkan tren kenaikan.
Pada Kamis (21/11/2024), harga emas di toko-toko emas lokal, seperti Toko Emas Bina Nusa di kawasan Pasar Aceh, di laporkan mencapai Rp 4.420.000 per mayam, belum termasuk ongkos buat.
Angka ini mengalami kenaikan sebesar Rp 100.000 di bandingkan dengan harga sebelumnya, yang berada di kisaran Rp 4.320.000 per mayam.
Kenaikan ini menarik perhatian, terutama di kalangan pembeli dan pelaku usaha perhiasan.
Salah satu pemilik toko emas di Banda Aceh menyebutkan, “Kenaikan ini sudah di prediksi karena permintaan yang terus meningkat menjelang akhir tahun. Selain itu, fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar juga memengaruhi harga logam mulia.”
Selain emas lokal, harga emas batangan Antam juga mengalami kenaikan.
Berdasarkan informasi dari laman resmi Logam Mulia, harga emas Antam hari ini tercatat Rp 1.508.000 per gram, naik Rp 10.000 dari hari sebelumnya.
Kenaikan ini mencerminkan tren positif logam mulia di pasar internasional, meski tetap di pengaruhi oleh kondisi ekonomi global dan kebijakan moneter bank sentral.
Sementara itu, harga perak saat ini berada di angka Rp 17.240 per gram.
Pengamat ekonomi lokal, Irwan Putra, menjelaskan bahwa kenaikan harga emas ini mencerminkan sentimen pasar yang sedang mencari aset aman.
“Kenaikan harga emas menjadi indikator ketidakpastian ekonomi global. Biasanya, masyarakat akan beralih ke investasi emas sebagai bentuk lindung nilai ketika inflasi meningkat atau nilai mata uang melemah,” ujarnya.
Kenaikan harga ini di perkirakan akan berdampak pada pola konsumsi masyarakat.
Para pembeli yang membutuhkan emas untuk kebutuhan pernikahan atau investasi mungkin akan menunda pembelian mereka.
Namun, bagi sebagian investor, kenaikan ini justru menjadi peluang untuk mengamankan aset mereka.
Salah satu pembeli di Banda Aceh, Nurhayati, menyatakan bahwa dirinya harus menunda pembelian emas karena kenaikan harga yang cukup signifikan.
“Kalau naik terus seperti ini, saya harus menunggu harga turun dulu,” katanya.
Di sisi lain, kenaikan harga ini tidak menyurutkan minat sebagian masyarakat untuk tetap berinvestasi.
Menurut data dari Asosiasi Pedagang Emas Aceh, transaksi emas cenderung stabil meski harga naik, terutama untuk kategori emas batangan.
Mereka juga mengimbau konsumen untuk selalu mengecek harga resmi sebelum membeli untuk menghindari risiko overpricing.
Dengan tren ini, emas di perkirakan masih akan menjadi pilihan utama masyarakat Aceh, baik untuk kebutuhan tradisional maupun investasi jangka panjang.
Pemerintah daerah pun di harapkan bisa memberikan edukasi lebih lanjut kepada masyarakat terkait manfaat dan risiko investasi emas.
Ikuti Update Berita Terkini Gema Sumatra di: Google News