Aceh Timur, Gema Sumatra – Sebanyak enam imigran etnis Rohingya ditemukan meninggal dunia di pesisir pantai Desa Meunasah Hasan, Kecamatan Madat, Kabupaten Aceh Timur.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Timur, Munawir, mengungkapkan bahwa jenazah enam imigran tersebut masih berada di lokasi penemuan.
Ia menambahkan bahwa hingga kini, jenazah tersebut belum di kebumikan.
Prosedur yang harus di ikuti terkait status mereka sebagai warga negara asing membuat penanganan jenazah menjadi lebih kompleks.
“Kami sedang berkoordinasi dengan pihak keamanan dan lembaga internasional untuk menangani situasi ini,” ujarnya dalam konferensi pers pada Kamis (31/10).
Dari laporan awal yang di terima, enam imigran tersebut di duga meninggal di laut sebelum terdampar di pantai bersama puluhan imigran lainnya yang selamat.
Informasi yang di kumpulkan oleh tim di lokasi menunjukkan bahwa mereka mendarat sekitar pukul 04.00 WIB.
“Kami mencatat adanya 93 imigran etnis Rohingya yang berhasil mendarat, dan kami sedang melakukan pendataan lebih lanjut,” kata Kepala Bidang Politik Pemerintahan dan Keamanan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Aceh Timur, Syamsul Bahri.
Menurut Syamsul, para imigran di turunkan dari kapal sebelum berenang menuju pantai.
“Ini adalah situasi yang sangat menyedihkan. Penanganan tindak lanjut dari keberadaan mereka sangat bergantung pada hasil koordinasi dengan UNHCR dan pihak lainnya,” lanjutnya.
Kesulitan yang di hadapi para pengungsi Rohingya di laut menunjukkan risiko yang tinggi dalam upaya mereka mencari perlindungan dan keamanan.
Pemerintah daerah telah melibatkan berbagai pihak untuk memastikan kebutuhan dasar para imigran di penuhi.
“Kami sedang menyiapkan tempat penampungan dan kebutuhan logistik bagi mereka yang selamat. Kita harus memberikan perhatian yang serius terhadap masalah kemanusiaan ini,” tegas Munawir.
Penyelidikan oleh kepolisian juga sedang dilakukan untuk menentukan penyebab pasti kematian enam imigran tersebut.
Munawir menambahkan, “Kami berharap bisa mendapatkan jawaban yang jelas agar kita bisa memberikan perlakuan yang pantas bagi para korban.”
Para imigran Rohingya menghadapi tantangan besar saat meninggalkan rumah mereka akibat konflik dan penindasan.
Situasi ini mencerminkan krisis yang lebih luas yang di alami banyak individu di seluruh dunia.
Menurut laporan yang di keluarkan oleh Human Rights Watch, banyak imigran Rohingya menghadapi situasi yang berbahaya dalam pelayaran mereka.
“Mencari perlindungan adalah hak asasi manusia, dan negara-negara harus bertindak untuk memastikan bahwa pengungsi tidak mengalami penderitaan lebih lanjut,” kata seorang juru bicara lembaga tersebut.
Ini menyoroti perlunya solidaritas internasional dalam menghadapi krisis pengungsi yang terus berlanjut.
Tragedi ini adalah pengingat akan kompleksitas dan urgensi masalah migrasi di kawasan ini.
Pemerintah dan masyarakat internasional di harapkan dapat mengambil tindakan yang efektif untuk memberikan perlindungan dan membantu mereka yang membutuhkan.
Penanganan yang tepat dan manusiawi terhadap para pengungsi Rohingya sangat penting untuk mencegah tragedi serupa di masa depan.
Kita harus menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi mereka yang terpaksa meninggalkan tanah air mereka.
Ikuti Update Berita Terkini Gema Sumatra di: Google News