Banjir Tahunan Kembali Melanda Aceh Utara

Aceh Utara Dilanda Banjir, Warga Mulai Mengungsi

Ket foto: Banjir di Aceh Utara (Sumber Foto: Instagram/fjl_aceh)
Ket foto: Banjir di Aceh Utara (Sumber Foto: Instagram/fjl_aceh)

Aceh Utara, Gema Sumatra – Banjir tahunan kembali melanda Aceh Utara.

Ribuan rumah dan area pertanian di kecamatan Matangkuli, Pirak Timur, dan Tanah Luas terendam air.

Curah hujan yang tinggi pada awal Oktober menyebabkan air sungai meluap dan menggenangi lima desa di wilayah tersebut.

Ketinggian air mencapai hingga 1,2 meter di beberapa titik.

Akibatnya, sekitar 15.991 warga terdampak, dan lebih dari 3.197 orang harus mengungsi ke 11 titik pengungsian.

Kondisi ini semakin parah seiring dengan meluapnya sungai Krueng Sawang, Krueng Pase, dan Krueng Pirak, yang menambah jumlah rumah dan lahan pertanian yang terendam.

Kondisi ini sudah menjadi masalah tahunan bagi warga Aceh Utara. Setiap kali musim hujan tiba, desa-desa di dataran rendah seperti Matangkuli dan Pirak Timur selalu menjadi langganan banjir.

Lihat Juga:  Dianiaya, Guru Ngaji di Aceh Utara Melapor ke Polisi

Meski begitu, upaya mitigasi yang dilakukan pemerintah daerah dan BPBD Aceh Utara, seperti evakuasi warga dan pendirian dapur umum di pengungsian, terus dilakukan.

Warga yang terdampak mulai mendirikan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan dasar selama berada di pengungsian.

Selain merendam rumah, banjir juga berdampak pada ratusan hektare sawah yang terendam air.

Warga khawatir hal ini akan mengganggu produktivitas pertanian mereka, yang menjadi sumber penghasilan utama bagi banyak penduduk di wilayah ini.

Sebanyak 592,5 hektare lahan pertanian terendam, yang mengakibatkan kerugian bagi para petani di Kecamatan Matangkuli.

Meskipun banjir tahunan ini sudah sering terjadi, warga tetap berharap adanya solusi jangka panjang dari pemerintah.

Lihat Juga:  Banjir di Aceh Selatan, Enam Warga Berhasil Dievakuasi

Banyak yang menginginkan adanya perbaikan infrastruktur saluran air dan pembuatan tanggul yang dapat mencegah meluapnya air sungai.

Sementara itu, BPBD Aceh Utara tetap siaga dan terus berkoordinasi dengan perangkat desa untuk memantau kondisi serta melakukan evakuasi apabila situasi semakin memburuk.

Kejadian banjir ini menunjukkan bahwa meskipun bantuan darurat sering datang dengan cepat, solusi jangka panjang untuk mencegah banjir masih belum terwujud.

Warga berharap agar pemerintah segera mengambil tindakan yang lebih strategis agar mereka tidak lagi harus berhadapan dengan banjir tahunan yang melumpuhkan kehidupan sehari-hari.

Ikuti Update Berita Terkini Gema Sumatra di: Google News.

Ikuti juga Sosial Media kami di Facebook dan Instagram.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *