Padang Tiji, Gema Sumatra – Hujan deras mengguyur Kecamatan Padang Tiji, Pidie, Aceh, sejak Senin pagi, 30 Desember 2024.
Curah hujan tinggi itu menyebabkan banjir di Gampong Kupula dan Jok Tanjong.
Banjir mulai terjadi sekitar pukul 11.00 WIB dan langsung berdampak pada jalur utama Banda Aceh-Medan yang terendam air setinggi 60 cm.
Akibatnya, lalu lintas di kawasan tersebut terganggu dengan antrean kendaraan yang mengular hingga tiga kilometer.
Petugas dari Satuan Lalu Lintas Polres Pidie segera di kerahkan untuk mengatur arus kendaraan agar tetap berjalan meskipun dengan perlahan.
Beberapa pengendara sepeda motor yang kendaraannya mogok akibat genangan air terpaksa di bantu oleh warga sekitar untuk di naikkan ke atas becak.
Kondisi ini membuat perjalanan di kawasan tersebut menjadi lebih lama dan menguras energi para pengguna jalan.
Selain mengganggu aktivitas harian masyarakat, banjir ini juga memberikan tantangan besar bagi kendaraan berat seperti truk dan bus.
Banyak kendaraan yang harus berhenti di pinggir jalan untuk memastikan kondisi mesin mereka tidak terendam air, sementara kendaraan kecil seperti mobil pribadi dan sepeda motor harus mencari jalur yang lebih aman.
Pengemudi yang hendak melintasi kawasan ini di imbau untuk berhati-hati dan mematuhi arahan dari petugas lalu lintas.
Untuk mengurangi kepadatan dan risiko kecelakaan, pemerintah daerah menyarankan penggunaan jalur alternatif.
Pengendara dari arah Banda Aceh menuju Medan di sarankan menggunakan Tol Seulimeum-Padang Tiji.
Sebaliknya, mereka yang datang dari arah Medan menuju Banda Aceh dapat mengambil rute melalui Simpang Tibang, Kecamatan Batee, dan Laweung.
Jalur ini di harapkan dapat membantu melancarkan mobilitas selama penanganan banjir berlangsung.
Banjir ini di akibatkan oleh meluapnya tiga sungai utama di kawasan Padang Tiji, yakni Krueng Kunyet, Krueng Paloh, dan Krueng Selasak, akibat curah hujan yang sangat tinggi dalam waktu singkat.
Pemerintah setempat berencana melakukan normalisasi aliran sungai dan meningkatkan sistem drainase untuk mengurangi risiko banjir serupa di masa mendatang.
Ke depan, upaya mitigasi bencana dan kesiapan masyarakat menghadapi kondisi cuaca ekstrem harus menjadi prioritas.
Dengan perubahan iklim yang semakin nyata, kejadian banjir seperti ini dapat terjadi lebih sering.
Oleh karena itu, masyarakat di imbau untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama di musim hujan, dan selalu mengikuti informasi terbaru dari pihak berwenang.
Ikuti Update Berita Terkini Gema Sumatra di: Google News