22 OKP Desak Aparat Tindak Pelaku Kekerasan di Aceh Utara

Kritikan terhadap Penyelenggara Pilkada Aceh

Ket foto: 22 OKP di Aceh Utara (Sumber Foto: Instagram/berita_aceh)
Ket foto: 22 OKP di Aceh Utara (Sumber Foto: Instagram/berita_aceh)

Aceh Utara, Gema Sumatra – Sebanyak 22 Organisasi Kepemudaan (OKP) di Aceh mendesak aparat keamanan untuk menindak tegas pelaku kekerasan dan intimidasi yang terjadi selama Pilkada Aceh, khususnya di Kabupaten Aceh Utara.

Pernyataan ini di sampaikan oleh Subhan Saputra, Ketua Gerakan Pemuda Islam, yang juga mewakili OKP se-Aceh pada Senin, 2 Desember 2024.

Subhan mengungkapkan rasa keprihatinannya terhadap proses Pilkada yang tercoreng akibat tindakan kekerasan yang dilakukan oleh oknum-oknum tertentu.

Menurutnya, Pilkada yang seharusnya berjalan dengan damai dan demokratis justru di rusak oleh aksi-aksi kekerasan dan premanisme.

Pernyataan tersebut juga menyoroti ketidakpuasan terhadap sikap Komisi Independen Pemilihan (KIP) dan Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslih) Aceh.

Lihat Juga:  Mengungsi demi Bantuan, Ternyata Punya Lahan 18 Hektare

Subhan mengkritik lembaga penyelenggara Pilkada yang di anggapnya tidak tegas dalam melaksanakan tugas mereka dan cenderung berpihak.

“Kami sangat kecewa dengan sikap KIP dan Panwaslih Aceh yang tidak berkompeten dan tidak menunjukkan sikap yang adil dalam menjalankan tugasnya,” tambah Subhan.

OKP yang tergabung dalam pernyataan ini juga mendesak agar Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI dan Bawaslu RI segera melakukan verifikasi terhadap KIP dan Panwaslih Aceh.

Mereka juga menuntut agar aparat keamanan menindak tegas pelaku kekerasan dan intimidasi yang terjadi di Aceh Utara.

“Kami menolak segala bentuk aksi premanisme yang tercermin dalam Pilkada ini,” ujar Subhan.

Subhan menegaskan bahwa Pilkada di Aceh harus berjalan damai.

Lihat Juga:  Nasehat Bijak dari Panton Aceh: Kearifan Lokal yang Inspiratif

Ia mengingatkan pentingnya semangat perdamaian yang telah di perjuangkan pasca-konflik.

“Pilkada harus menjadi ajang untuk memilih pemimpin dengan cara yang demokratis, tanpa adanya kekerasan atau intimidasi,” ungkapnya.

Hal ini sejalan dengan upaya masyarakat Aceh yang telah lama berjuang untuk menjaga kedamaian dan kesejahteraan pasca-konflik.

Situasi seperti ini, menurut Subhan, merusak kepercayaan masyarakat terhadap sistem demokrasi dan mempengaruhi kualitas pemilihan umum yang harusnya mencerminkan kehendak rakyat.

Oleh karena itu, para pemuda Aceh melalui OKP mendesak pihak terkait segera bertindak tegas terhadap pelaku kekerasan.

Mereka juga meminta sanksi hukum berat di berikan kepada para pelaku intimidasi.

Subhan juga berharap agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan agar proses demokrasi tetap terlaksana dengan baik.

Lihat Juga:  Kemenparekraf Kunjungi Desa Wisata Jaboi, Sabang

Dengan tindakan tegas terhadap pelaku kekerasan, di harapkan Pilkada Aceh dapat berjalan lebih aman, damai, dan berintegritas.

Ikuti Update Berita Terkini Gema Sumatra di: Google News

Ikuti juga Sosial Media kami di Facebook dan Instagram

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *